Diketahui para petani di Kalimantan Tengah bisa memproduksi padi hingga menghasilkan 4 sampai 5 ton per ha, loh, Sob. Hal ini dikarenakan program food estate yang dicetuskan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Oleh karena itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bisa memastikan program food estate yang berjalan di wilayah Kalimantan Tengah berjalan dengan baik. Melihat dari hasilnya menurut SYL pencapaian tersebut yang memuaskan, mengingat programnya yang baru berjalan selama 5 tahun.
“Food estate ini terus kita kerjakan dengan upaya yang sangat maksimal. Tentu kita berharap memang produktivitasnya tidak di bawah 3 ton. Alhamdulillah sekarang ini rata-rata sudah di atas 3,4 ton per ha. Bahkan laporan bupati ada yang di atas 5 ton,” ungkap SYL, ketika sedang memantau kawasan food estate di Kalteng, Kamis (16/2).
Melansir laman resmi Kementan, pada dasarnya jika dilihat dari pengalaman transmigrasi, perkembangan sektor pertanian di lahan yang baru bahkan membutuhkan waktu sekitar 5,7, sampai dengan 10 tahun. Namun jika di Kalteng sendiri meskipun penanaman baru menginjak 5 tahun akan tetapi sudah bisa menghasilkan.
Adanya percepatan penanaman pertanian ini nggak lepas dari peran kolaborasi dengan sinergitas yang melibatkan seluruh pihak dalam menguatkan produksi.
“Sekali lagi menangani food estate di Kalimantan ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Di sini membutuhkan faktor kolaborasi, kerjasama, dan tim yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan. Termasuk perubahan cuaca,” tambahnya.
SYL juga melanjutkan bahwa sejauh ini luas lahan yang dipakai untuk program menanam padi di Kalteng telah mencapai 62 ribu ha yang terbagi di 2 kabupaten. Masing-masing kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas.
“Dari 62 ribu ha itu, 47 ribu ha di antaranya sudah bisa berjalan dengan baik. Artinya kita tinggal meningkatkan produktivitasnya saja,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratomo menghaturkan rasa terima kasihnya atas perhatian dari Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga dan mengambangkan lahan food estate di wilayahnya. Sebab, dengan keberadaan program ini mampu memberikan dampak ekonomi pada masyarakat sekitar.
“Food estate ini bisa memberi dampak terhadap ekonomi masyarakat setempat maupun pembangunan nasional,” lanjutnya,
Selain itu Ben Brahim, S. Bahat selaku Bupati Kapuas menuturkan bahwa dirinya sangat optimis terhadap sumber padi Kalimantan Tengah dan akan menyusul Pulau Jawa sebagai sentra padi terbesar.
Sekadar tambahan informasi saja, Ben mengatakan hal tersebut ketika dirinya sedang mendampingi Menta SYL dalam survei perkembangan food estate di sana.
“Pertama yang perlu diketahui adalah food estate ini terdiri dari blok A, B, C, dan D. Nah di blok B dan C itu produksinya sudah bagus atau sudah berhasil karena dari dulu diolah. Dan hasilnya bisa 5 ton per ha karena kita olah dengan baik,” tutup Ben.