Nggak cuma kaya sumber daya alam, Indonesia juga dipenuhi dengan beragam tanaman yang berguna bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah kayu putih yang dapat diolah menjadi permen yakni cajuput candy!
Di Indonesia, tanaman kayu putih tumbuh secara alami di beberapa wilayah seperti Kepulauan Maluku, Pulau Buru, Pulau Ambon, Pulau Seram. Kini tanaman satu ini telah dibudidayakan secara luas, termasuk di daerah Jawa.
Seberapa berguna kayu putih hingga pada akhirnya tercetus produk cajuput candy? Setelah disuling menjadi minyak kayu putih, kandungan senyawa aktif di dalamnya ada 1,8 sineol dengan kadar tinggi yakni 47,61 persen. Menurut berbagai hasil penelitian, senyawa ini bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit di dalam tubuh manusia.
Penelitian di Osaka University juga menunjukkan bahwa ekstrak daun kayu putih dapat mengurangi pembentukan plak gigi hingga pendarahan di gusi. Dengan catatan, konsumsi ekstrak daun kayu putih tidak boleh berlebihan karena dikhawatirkan bikin gatal dan iritasi pada kulit.
Mengenal Permen Kayu Putih (Cajuput Candy)
Dari tadi tim Sampaijauh.com sudah spoiler melulu cajuput candy tapi, kok, nggak ada ceritanya, sih? Tenang, setelah ini kita cerita, kok. Jadi, cajuput candy alias permen kayu putih adalah sebuah inovasi yang dikembangkan serta diciptakan oleh Guru Besar Pangan Fungsional IPB University, Hanny Wijaya.
“Inovasi cajuputs candy ini memang terkesan sederhana, tetapi yang terpenting adalah ide pengembangannya,” katanya.
Produk ini merupakan hasil pengembangan dari kandungan senyawa aktif minyak atsiri tanaman herbal minyak kayu putih. Selain terbuat dari bahan tersebut, permen ini juga mengandung beberapa bahan lain seperti peppermint, air, serta sirup glukosa dan sukrosa.
Pembuatan permen ini bermula dari penelitian uji hedonic atau tingkat kesukaan, optimasi formulasi rasa dan pendugaan unsur simpan permen. Alhasil penelitiannya ini membuahkan jawaban dengan menghasilkan rasa yang cukup baik.
Uniknya cajuput candy sukses menarik perhatian generasi muda. Kebanyakan dari mereka suka dengan rasanya, meskipun aroma minyak kayu putihnya sangat terasa di indra pengecap maupun pembau.
Karena rasa dan aroma minyak kayu putih begitu terasa pada permen ini, cajuput candy pada akhirnya juga berfungsi sebagai penyegar bau mulut dan pencegah halitosis yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan streptococcus mutan yang tidak lain adalah penyebab infeksi pada luka di rongga mulut (sariawan).
Berkat penelitian tersebut, sekarang ini cajuput candy telah diakui sebagai inovasi yang bermanfaat. Permen ini bahkan mendapatkan sejumlah penghargaan seperti 103 inovasi paling prospektif dari Business Innovation Centre (BIC) Kementerian Riset dan Teknologi 2011, dan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) 2012.
Dari pengembangan permen ini, diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi lebih khususnya bagi industri kayu putih. Sobat SJ, kamu sendiri sudah pernah mencoba permen dengan rasa minyak kayu putih ini, belum? Daripada penasaran seperti apa rasanya, simak terlebih dahulu wujud dan cerita di balik permen kayu putih tersebut melalui video di bawah ini, ya!