Kekayaan arkeologi atau jejak peninggalan zaman dahulu yang terus dikulik oleh peneliti banyak terdapat di Indonesia. Dari lukisan perburuan tertua, mumi tertua, kini para arkeolog Indonesia yang bekerja sama dengan tim dari Australia kembali dengan temuan menggemparkan, yakni bukti operasi amputasi tertua di dunia.
Para peneliti berhasil menemukan kerangka yang diduga kuat merupakan bukti adanya praktek operasi amputasi di situs Liang Tebo, Kalimantan Timur yang merupakan kawasan pegunungan karst. Manusia ini diperkirakan berusia 31.000 tahun. Menyandang gelar sebagai bukti operasi amputasi tetua karena kerangka ini berusia 20 ribu tahun lebih tua dari yang ditemukan sebelumnya di Prancis.
Fakta menariknya lagi, bukti praktik operasi amputasi tertua yang ditemukan di Kalimantan ini menunjukkan bahwa manusia tersebut tak meninggal setelah menjalani operasi. Dia bahkan masih bisa bertahan hidup hingga 10 tahun. Juga tidak ditemukannya jejak infeksi pada tulang kerangka dan juga pertumbuhan tulang baru di area yang diamputasi.
Dalam foto ditunjukan, bagian kaki kiri, di bawah lutut sudah tidak ada. Menurut peneliti, di saat manusia itu berumur sekitar 19 atau 21 tahun, bagian bawah kaki kirinya diamputasi dengan hati-hati.
Padahal ‘kan zaman dahulu, belum ada praktik kedokteran yang mutakhir seperti sekarang. Bahkan dunia baru mengadaptasi praktik amputasi pada tubuh sekitar 100 tahun lalu. Itupun dengan risiko besar dari mulai kehilangan darah, syok, dan infeksi yang berujung pada kematian.
Berdasarkan temuan ini pula, menjadi bukti bahwa manusia di Asia pada waktu sudah bisa melakukan praktek pengobatan rumit terkait operasi bagian tubuh yang diklaim baru ditemukan pada zaman modern.
“Temuan amputasi kaki kiri ini mengejutkan. Ini berarti pada masa itu di Asia, manusia modern yang hidup di daerah tropis sudah memiliki dan mengembangkan pengetahuan medis yang rumit, jauh sebelum temuan di Eropa.”
Lalu bagaimana operasi amputasi kaki tersebut di lakukan, ya? Menurut paparan peneliti, operasi amputasi diakukan dengan menggunakan pisau bedah batu. Namun dokter yang mengamputasi kala itu tentunya telah memiliki pengetahuan rinci tentang anatomi, sistem otot, pembuluh darah dan saraf untuk mencegah kehilangan darah yang fatal atau infeksi.
Wah, keren banget ya, Sob. Manusia di Asia terutama di Kalimantan telah memiliki pengetahuan medis yang hebat bahkan membuat takjub para dokter masa kini.