Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor manufaktur yang menjadi prioritas pengembangan menuju ke arah digitalisasi.
Diketahui industri mamin merupakan sektor usaha yang mendominasi pula di Tanah Air dan terdiri dari industri kecil dan menengah (IKM) hingga skala besar seperti perindustrian.
Pemanfaatan teknologi di industri mamin disebut bisa memacu produktivitas menjadi lebih efisien serta bisa membuat produk yang kualitasnya mempunyai daya saing. Memang sudah banyak produk industri mamin Indonesia yang telah diekspor ke luar negeri, salah satunya produk olahan singkong berbentuk keripik sebanyak 6 ton ke Inggris yang bisa menambah devisa negara.
Tidak hanya di situ, masih banyak lagi capaian industri mamin Indonesia yang sedang berjalan untuk mencapai target. Apa saja sih capaiannya? Simak di bawah ini:
Berkontribusi ke PDB Industri Pengolahan Nonmigas
Industri makanan dan minuman Indonesia memang harus digenjot pengembangannya karena industri ini diketahui berkontribusi pula di pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 38,42% pada kuartal II-2021.
Kontribusi industri mamin di kuartal II-2021 ini disebutkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Di tahun 2020 diketahui kontribusi industri mamin berada di angka 38,29% dan di 2019 mencapai 36,40%.
Nilai Ekspor Sejumlah Triliunan Rupiah
Tidak hanya kontribusi kepada PDB, industri mamin juga diketahui punya nilai ekspor sejumlah US$31,17 miliar atau sekitar Rp444 triliun, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yaitu US$27,36 miliar atau Rp390 triliun. Sedangkan di semester I 2021, nilai ekspor industri mamin telah tembus US$19,59 miliar atau sekitar Rp279 triliun.
Realisasi Investasi Puluhan Triliun dan Menyerap Jutaan Tenaga Kerja
Capaian lainnya oleh industri mamin ialah nilai realisasi investasi yang cukup signifikan. Di tahun 2020, realisasi investasi industri ini berada di angka Rp50,48 triliun dan di kuartal II-2021 telah mencapai Rp14 triliun.
Selain digitalisasi, transfer knowledge dan teknologi oleh investor di industri ini juga memperkuat struktur manufaktur. Akhirnya, industri mamin juga bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 5.2 juta orang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melihat prestasi industri mamin, Kementerian Perindustrian bertekad akan membantu menjaga ketersedian bahan baku agar industri mamin bisa terus berproduksi dan memenuhi kebutuhan pasar, baik itu domestik maupun global.