Pernahkah Sobat mendengar hewan maggot? Bagi kamu yang masih asing mendengar nama hewan ini, maggot atau belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) yang berasal dari telur yang tumbuh menjadi seekor lalat dewasa. Meski begitu, maggot sangat bermanfaat untuk mengurai sampah organik, loh.
Jika dilihat sekilas, tubuh maggot bisa dibilang seperti tawon dengan kebiasaan memakan sampah-sampah organik. Karena kebiasaannya ini maggot sangat bermanfaat bagi lingkungan, salah satunya dapat mengurai tumpukan sampah organik, terutama untuk di lingkungan TPA.
Kemampuan BSF pada maggot dalam mengatasi sampah organik tentu nggak perlu diragukan lagi. Sampai-sampai keahlian hewan ini dalam mengatasi sampah organik bisa mencapai 2 hingga 5 kali bobotnya selama 24 jam atau setara dengan satu hari.
Kota di Indonesia yang sudah memanfaatkan maggot sebagai hewan pengurai sampah adalah Kota Mataram. Benar, banget, Sob, nggak salah dengar. Jadi, Kota Mataram menjadi daerah yang memanfaatkan maggot untuk mengurai sampah dengan mendirikan Mataram Maggot Center, tempat maggot dibudidayakan di Tempat Pengolahan Sampah (TPST).
Hasilnya, maggot-maggot yang berasal dari daerah tersebut bisa menangani sampah yang menumpuk sebanyak 3 ton per hari.
“Tiga ton sampah tersebut, kita hasilkan dari pemilah sampah rumah tangga sekitar 15 ton per hari yang masuk ke TPST Kebon Talo,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, HM Kemal Islam.
Dengan demikian, karena sudah berhasil menunjukkan manfaat dan keefektifan dari maggot dalam mengatasi masalah sampah, alhasil maggot pun dibudidayakan di daerah tersebut.
Selain sampah, ternyata dari budidaya maggot juga digunakan sebagai pakan ikan. Hal ini dilakukan karena biaya pakan cukup menguras kantong bagi pembudidaya ikan. Harganya saja bisa mencapai Rp13 ribu sampai Rp14 ribu per kg. Akan tetapi, dengan adanya maggot, maka biaya tersebut bisa menghemat biaya.
“Dengan melihat kebutuhan sampah organik untuk makanan maggot tersebut, kita bisa simpulkan bahwa budidaya maggot lebih efektif untuk kurangi pembuatan sampah ke TPA. Selain itu kita bisa membantu meringankan modal pembudidaya ikan,” pungkas Kemal.
Nggak cuma itu, berkat melakukan budidaya hewan maggot juga bermanfaat untuk kedua hal ini, loh, di pantaranya menjadi makanan pakan ternak dan dijadikan sebagai pupuk.