Badan Pusat Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan motor listrik ramah difabel ketika dalam berniaga, terutama yang memiliki fungsi kaki. Nah, inovasi tersebut muncul atas kerja sama antara BRIN dan salah satu pelaku industri sepeda motor dalam negeri, PT Triangle Motorindo atau dikenal dengan merek dagang Viar Motor Indonesia.
“Selama ini yang kita temui sepeda motor yang digunakan penyandang difabel adalah matic (sepeda motor transmisi otomatis) yang dimodifikasi sendiri. Kita belum menemukan ada sepeda motor yang dibuat khusus untuk difabel, terutama sepeda motor untuk berniaga atau berjualan,” ujar Yukhi Mustaqim Kusuma selaku Periset dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baik kedua lembaga ini memastikan agar fitur-fitur pada kendaraan harus mudah diakses dan aman bagi pengguna.
Sebenarnya riset untuk kendaraan ini telah dimulai sejak Oktober 2021. Kala itu diawali dengan melakukan observasi pada difabel yang sedang berjualan keliling. Hasil dari riset membuktikan mereka membutuhkan kendaraan inklusif yang mana bisa digunakan untuk difabel berjualan tanpa harus turun dari tempat duduk.
“Konsepnya sebenarnya hampir sama dengan penjual minuman keliling yang menggunakan sepeda. Namun, ini menggunakan sepeda motor listrik dan tempat penyimpanannya juga lebih besar,” jelas Yukhi.
Sepeda motor listrik yang bisa memudahkan para penyandang difabel ini memiliki berat sekitar 150 kg per unit. Kendaraan ini juga mempunyai dimensi panjang 1.400 milimeter (mm), lebar 680 mm, dan tinggi 1.640 mm. Serta, kendaraan ini menggunakan baterai kering sebesar 48 volt dan daya 500 watt.
“Sepeda motor listrik ini membutuhkan waktu pengisian daya sekitar 6 jam. Penggunaannya bisa 6 - 7 jam dengan kecepatan jalan kaki sekitar 40 kilometer per jam. Kini kami sedang mengembangkan agar dayanya bisa meningkat sampai 750 watt,” tambahnya.
Sejauh ini proses pengembangan terhadap kendaraan ini telah mencapai tahap prototipe. Sepeda motor yang mengusung konsep simply futuristic ini memang khusus dirancang untuk memiliki beberapa fasilitas, diantaranya roda tiga dan kanopi di bagian atasnya.
Begitupun di bagian punggung dan lengannya yang dilengkapi dengan alat sandaran. Ditambah di bagian belakangnya dipasangkan box khusus guna menyimpan dan memajang produk dagangan. Untuk box penyimpanan tersebut diberi beberapa sekat yang berfungsi sebagai tempat makanan ringan dan minuman kemasan botol atau kaleng. Kemudian di bawah box terdapat penutup yang bisa digunakan untuk meracik makanan.
Saat ini produk motor listrik ramah difabel tersebut sudah mencapai proses 90 persen. Targetnya pada awal tahun 2023 produksi dari kendaraan ini rampung dan bisa diterapkan serta dipasarkan secara massal.
Dengan adanya motor listrik ramah difabel ini diharapkan memudahkan penggunanya dalam berkegiatan serta berniaga. Tak hanya memudahkan, tentu dari segi keamanan juga dipertimbangkan. Kita nantikan bersama, ya, hasil akhir dari rancangan motor listrik ramah difabel ini.