Ada banyak cara untuk menciptakan energi baru terbarukan (EBT). Contohnya yang dilakukan trio pemuda asal Bogor yang juga pemilik kafe Dad’Cobean Café. Mereka mengolah limbah ampas kopi yang berasal dari kafe menjadi bahan bakar berbentuk briket.
Dimas Aji, Dianto, dan Amar, nama ketiga pemuda tersebut mengolah ampas kopi yang melimpah di kafe mereka menjadi bara energi dalam bentuk briket. FYI, briket biasanya dibuat dari berbagai jenis bahan, seperti kayu, arang, batu bara, dan bahan organik lainnya seperti serbuk gergaji, atau limbah pertanian.
Ide mengubah ampas kopi menjadi briket ternyata bermula dari tugas kuliah. Yup, ketiganya saat ini memang masih berkuliah tepatnya di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Selain tugas kuliah, ketiganya juga melihat potensi ampas kopi sebagai bahan bakar yang sedang tren di masyarakat saat ini.
“Kami memulainya dari tugas kuliah untuk membuat briket dari ampas kopi. Hingga akhirnya kami terus sempurnakan menjadi briket,” kata Dimas Aji,.
Briket dari ampas kopi melalui beberapa tahapan proses pembuatan. Pertama, ampas kopi dikeringkan secara menyeluruh untuk mengurangi kadar air. Lalu ampas kopi yang sudah kering dicampur dengan bahan perekat alami, seperti tepung tapioka guna menjaga bentuk dan kekokohan briket.
Campuran ampas kopi dan bahan perekat diolah lalu dipres menjadi bentuk-bentuk briket yang diinginkan. Briket yang baru dibentuk dikeringkan lagi untuk menghilangkan kelembaban tambahan.
Keunggulan briket ini adalah cenderung menghasilkan sedikit asap dan aroma yang khas dari biji kopi. Proses pembakarannya juga bisa lebih efisien dan menyebarkan panas dengan baik. Namun proses pembakaran briket kopi tetap perlu dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi emisi.
Namun dengan adanya inovasi terhadap limbah seperti ampas kopi menjadi bahan bakar alternatif tak hanya menciptakan nilai ekonomi namun berdampak positif dalam pengelolaan limbah juga membuka potensi besar pengembangan sumber energi terbarukan di Indonesia yang berkelanjutan.
Saat ini, proses pemasaran briket masih dalam tahap pengembangan. Briket ampas kopi dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram. Selain briket mereka juga menjual kopi bubuk seharga Rp180.000/kg, hingga minuman kopi berkisar Rp5.000 hingga Rp15.000/gelas.