Untuk para calon pengantin yang ingin mencari konsep atau tema pernikahan, tidak perlu khawatir atau bingung memikirkan itu semua. Pasalnya, saat ini telah ada satu aplikasi bernama Bridestory Aplikasi Buatan Indonesia yang dapat membantu mewujudkan impian pesta pernikahan Anda.
Ya, Bridestory Aplikasi Buatan Indonesia ini merupakan startup atau platform untuk profil dan portofolio vendor pernikahan yang menjembatani para vendor dengan pasangan bahagia yang ingin menikah. Didirikan oleh Kevin Mintaraga (35) di tahun 2014, startup dari Indonesia ini dibangun penuh dengan lika-liku.
Salah satunya adalah strategi yang dilakukan oleh Kevin dalam menjalankan Bridestory. Kepada salah satu media online, Kevin Mintaraga menceritakan jika startup yang ia dirikan itu pernah mengambil langkah yang salah, yaitu dengan terlalu fokus pada pertumbuhan dengan akuisisi berbagai vendor dan ekspansi bisnis pasca mendapat investasi tahap awal.
Dengan fokus tersebut, Bridestory sampai lupa untuk mempertahankan konsumen yang ada, dimana para konsumen perlahan mulai sedikit yang menggunakan aplikasi ini untuk melakukan transaksi. Sehingga para vendor yang merupakan anggota dari Bridestory perlahan banyak yang berhenti berlangganan dan tidak memperpanjang keanggotaan, karena dinilai Bridestory tidak memberikan dampak bagi bisnis.
Belajar dari kesalahan tersebut, pada tahun 2016, Bridestory mulai berbenah dan merubah cara dengan melakukan monetisasi dan fokus untuk sustainable. Hasilnya, Bridestory kembali mendapat kepercayaan bagi penggunanya.
Kevin Mintaraga, Co-Founder sekaligus CEO dari Bridestory memberikan tips untuk para founder startup yang ingin tetap fokus di bisnis yang niche (pasar yang lebih spesifik). Menurutnya, pada tahap awal founder harus memperkuat segmen niche dengan cara riset pasar untuk membaca potensi dan identifikasi calon pasar.
Cara tersebut dinilai akan memberi basis dasar yang kuat dalam mengembangkan startup niche. Berikutnya, setelah dominan di pasar, founder bisa mencoba fokus ke strategi lainnya, seperti mengembangkan bisnis awal.
Di tahun 2019 lalu, Bridestory secara resmi diakuisisi oleh Tokopedia namun untuk pengoperasiannya tetap dilakukan secara independen. Dengan integrasi ini, Kevin Mintaraga berharap dapat membawa merchant di kedua belah pihak dan saling cross selling.
Kehadiran Tokopedia pun disebut menjadi manuver kuat untuk Bridestory melakukan strategi pemasaran jadi lebih terarah namun dengan pendekatan organik. Selain itu, kedua perusahaan bisa saling mempercepat realisasi untuk mendemokratisasi commerce agar terjadi pemerataan ekonomi secara digital.
“Journey kita berikutnya adalah demokratisasi commerce Indonesia, sehingga apa yang kita lakukan bisa memberi dampak bagi ekonomi negara,” terang Kevin kepada salah satu media online Indonesia.
Sedikit informasi saja, Bridestory kini telah terhubung kurang lebih sekitar 20.000 vendor pernikahan dari 70 negara. Aplikasi ini juga sudah digunakan oleh jutaan pasangan pernikahan dari seluruh dunia.