Kenaikan harga komoditas memang tiap tahun terus terjadi, terutama pada saat bulan Ramadan atau jelang hari besar seperti Idulfitri dan Natal serta Tahun Baru. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mengingatkan terdapat beberapa harga komoditas yang berpotensi melonjak pada pekan ketiga bulan April 2023.
Hal ini berkaitan dengan tingginya permintaan barang oleh masyarakat. Untuk itu kenaikan harga komoditas pun dipastikan akan naik dengan sendirinya.
“Kita perlu mewaspadai terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak karena tingginya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” jelas Pudji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS pada Senin (3/4/2023) melalui keterangan resmi.
Adapun komoditas yang berpotensi mengalami lonjakan harga di antaranya, tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan lainnya. Kenaikan harga tersebut seperti yang terjadi pada 2022 silam, di mana lonjakan harga terjadi pada komoditas telur ayam ras, ikan segar, bawang merah, dan daging sapi.
Di luar kelompok itu, kenaikan harga angkutan udara terjadi karena adanya pelonggaran kebijakan mudik. Meski demikian, BPS menyebut jika efek inflasi atau kenaikan harga-harga pada tahun ini tidak setinggi pada periode Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya.
Pada Maret 2023, BPS mencatat inflasi hanya terjadi sebesar 0,18 persen MoM (Month-on-Month), lebih rendah dari tahun lalu sebesar 0,95 persen.
“Inflasi di bulan Ramadan tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya kecuali 2020 dan 2021,” tambah Pudji Ismartini.
Sekadar informasi saja, baru-baru ini BPS juga mencatat harga beras di 60 kota di Indonesia mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi. Wilayah yang paling tinggi mengalami kenaikan harga beras terjadi di Luwuk, Sulawesi.
Kenaikan harga beras di Luwuk diketahui mencapai 22,44 persen. Diikuti wilayah Maumere–Nusa Tenggara Timur dengan kenaikan harga 7,86 persen dan Yogyakarta sebesar 4,72 persen.