Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan Gunung Merapi pada Jum’at (14/5/2021) pagi WIB mengeluarkan guguran awan panas dengan estimasi jarak luncur 1,2 kilometer ke arah barat daya.
BPPTKG mencatat, guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 09.30 WIB dengan amplitudo 22 mm dan durasi 109 detik. Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar mulai dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB dengan jarak luncur maksimum sejauh 1,4 kilometer ke arah barat daya.
“Pada Jumat pagi, asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 50 meter di atas puncak,” jelas Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Hanik Humaida.
Diketahui, Gunung Merapi pun pada Kamis (13/5/2021) meluncurkan lava pijar sejauh 1,8 kilometer menuju ke hulu Kali Krasak (kali pemisah antara Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta) dan Kali Boyong (D.I Yogyakarta).
Dengan catatan tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Beberapa wilayah pun diperkirakan akan berdampak, seperti pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih yang berada di provinsi D.I Yogyakarta.
Jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik Gunung Merapi diperkirakan akan menjangkau radius tiga kilometre dari puncak gunung. Untuk itu, masyarakat yang berada di jarak tersebut diminta untuk menjauh dari lokasi Gunung Merapi.