Bertanya-tanya mengapa di bulan Oktober tetapi suhu di Indonesia masih terasa panas bahkan mencapai 36 derajat celcius pada beberapa daerah seperti Deli, Serdang, Jatiwangi hingga Semarang? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan Indonesia masih terasa panas belakangan ini dikarenakan gerak semu matahari, bukannya gelombang panas seperti yang pesan berantai yang belum lama ini beredar.
Mengutip dari Merdeka.com, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko menjelaskan bahwa gerak semua matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Diketahui pada 14 Oktober 2021 suhu di Medan yang tercatat oleh Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I yaitu 37,0 C.
“Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Oktober,” kata BMKG.
Gerak Semu Matahari: Terjadi 2 Kali Setahun
Fenomena Gerak Semu Matahari dikatakan bisa terjadi dua kali setahun yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret. Kedudukan semu gerak matahari akan berada tepat di atas pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dan berjalan menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.
Saat ini, posisi semu matahari diketahui tengah berada di di sekitar sebelah selatan ekuator dengan posisi lintang sekitar 7 derajat LS atau berada di sekitar lintasan wilayah Jawa-Nusa Tenggara.
Maka dari itu, jika ada Gerak Semu Matahari, daerah wilayah Jawa hingga NTT mencapai suhu puncak maksimum di seputar bulan-bulan tersebut.
Selain Gerak Semu Matahari, alasan Indonesia terasa panas di bulan Oktober ialah berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut Cina Selatan bagian utara yang manrik massa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah-berawan dalam beberapa hari terakhir.
Kedudukan semu gerak matahari ditambah dengan cuaca cerah menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan secara optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.