Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memberi peringatan kepada seluruh warga Indonesia saat beraktivitas di luar ruangan. Khususnya dari pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore hari. Hal ini disebabkan karena adanya paparan sinar ultraviolet (UV) dari Matahari di Indonesia yang telah masuk dalam level bahaya.
Seperti yang belakangan ini terjadi suhu panas dirasakan oleh masyarakat Indonesia akibat paparan sinar ultraviolet dari Matahari yang berlebihan. Bahkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, loh, Sob.
Dampak buruk dari paparan sinar UV yang lebih mendominasi di waktu-waktu tertentu, yakni menyebabkan kulit terbakar (sunburn), dapat merusak mata hingga menurunkan sistem kekebalan tubuh. Lebih parahnya lagi bahkan bisa sampai menyebabkan kanker kulit, Sob!
Nah, kali ini BMKG kembali merilis prediksi suhu panas per 25 April 2023 yang diunggah pada akun media sosial Instagram resminya. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa di beberapa daerah Indonesia terbagi menjadi beberapa zona indeks paparan sinar UV yang berada dalam level bahaya.
Bisa dilihat zona-zona tersebut dikelompokkan menjadi beberapa warna yang terdiri dari hijau, kuning, oranye, merah, dan ungu. berikut ini penjelasan lebih detail mengenai warna-warna yang berada di beberapa daerah, yaitu:
– Warna hijau, angka indeks 0–2: resiko bahaya rendah
– Warna kuning, angka indeks 3–5: resiko bahaya sedang
– Warna oranye. angka indeks 6–7 resiko bahaya tinggi
– Warna merah, angka indeks 8–10: resiko bahaya sangat tinggi
– Warna ungu, angka indeks >11: resiko bahaya ekstrem
Dari keterangan warna pada indeks UV yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia ini, BMKG mengimbau agar masyarakat Tanah Air lebih mengurangi aktivitasnya di luar ruangan pada menjelang siang hingga sore hari.
Adapun ketika sedang berada di luar jangan lupa untuk menggunakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam. Pasalnya bahaya sinar UV ini masih akan terus berlanjut hingga 27 April 2023 mendatang.
Sinar UV Sebabkan Kepunahan!
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advance pada januari 2023 lalu saja menyebutkan bahwa radiasi sinar UV bisa menyebabkan kepunahan massal di dunia sekitar 250 juta tahun lalu. Saat itu, lebih dari 80 persen makhluk di bumi yang hidup di laut, dart pun punah, sekaligus menjadi akhir periode Permian.
Dalam studi ini juga dijelaskan bahwa kepunahan tersebut merupakan hampir peran besarnya berasal dari sinar UV-B. Penyebab sinar UV-B dengan mudah memasuki bumi adalah saat momen erupsi gunung. Ketika itu lapisan ozon akan menipis dan dengan mudahnya sinar berbahaya ini masuk ke dalam bumi. Apabila sinarnya masuk, maka dampak yang ditimbulkan bisa memperburuk keadaan pemanasan global, loh.
“Studi ini memberikan bukti empiris paparan UV lebih tinggi pada saat kepunahan massal Permian. Paparan radiasi susah disebutkan sebagai skenario kepunahan massal sebelumnya, tetapi baru kali ini hal itu benar-benar dapat dibuktikan,” ujar Vivi Vajda selaku ahli paleobiologi di Museum Sejarah Alam Swedia seperti dikutip Eos via CNBC Indonesia.