Siapa yang tak takjub melihat fenomena aurora? Fenomena alam satu ini paling dikagumi oleh penduduk Bumi. Terpancar semburat cahaya yang berwarna-warni di langit membuat orang yang melihatnya merasa terkagum-kagum akan keindahannya. Namun timbul pertanyaan, bisakah melihat fenomena aurora di Indonesia?
Fenomena aurora bisa terjadi karena berkaitan dengan interaksi antara medan magnetik Bumi dan dengan partikel muatan dari Matahari. Dalam hal ini, reaksi fusi pada matahari menghasilkan partikel bermuatan listrik energi termonuklir, positron (e+), neutrino (ne), dan sinar gamma.
Akibatnya, partikel-partikel muatan yang dikeluarkan oleh Matahari ini mengenai lapisan ionosfer Bumi. Di mana lapisan tersebut merupakan geomagnetik yang berfungsi untuk melindungi Bumi.
Ketika berada di ionosfer, partikel ion Matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer Bumi, alhasil mengeluarkan energi yang menjadi awal mula semburat cahaya indah berwarna-warni di langit. Cahaya tersebut yang kita kenal dengan nama aurora.
Fenomena aurora punya banyak warna, antara lain seperti merah, biru, ungu, dan hijau. Dalam setahun fenomena aurora bisa terjadi sebanyak dua kali. Sayangnya, aurora hanya ada di wilayah kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Mengapa Aurora Tak Terlihat di Indonesia?
Namun, sayang, fenomena alam Aurora yang sangat menakjubkan ini nggak bisa dilihat di Indonesia, Sob. Mengapa demikian? Yaps, karena pada dasarnya aurora hanya terjadi di lintang tinggi dan lintang rendah Bumi.
Meskipun terdapat garis khatulistiwa, tetapi Indonesia bukan negara sebagai letak magnet Bumi. Sedangkan Aurora akan semakin terlihat jelas ketika medan magnet Bumi juga makin kuat. Sebaliknya, apabila semakin jauh dari kutub, maka medan magnet Bumi akan semakin lemah. Serta, lokasi Indonesia juga yang jauh dari dua jangkauan terkuat magnet Bumi.
Jenis-jenis Aurora
Pada dasarnya aurora yang berada di Bumi dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni aurora Borealis dan aurora Australis. Masing-masing jenis Aurora terletak di dua wilayah yang berbeda.
Pertama, aurora Borealis terjadi di wilayah Kutub Utara. Fenomena ini akan terlihat pada bulan Maret, April, September, dan Oktober dengan warna kemerahan. Lokasi fenomena alam satu ini biasanya sering terjadi di daerah Abisko di Swedia, Fairbanks di Alaska, Tromso di Norwegia, Churcill di Manitoba Utara Yellowknife di Kanada, Greenland di Denmark, Reykjavik di Islandia, dan Healy di Alaska.
Sedangkan aurora Australis letaknya ada di langit bagian Kutub Selatan, di antaranya wilayah Eaglehawk Neck di Australia, Pulau Georgia Selatan, Pegunungan Cradle di Australia, Pulau Stewart di Selandia baru.
Selain itu ada juga di wilayah Ushuaia di Argentina, Bruni Island di Tasmania, Satellite Island di Tasmania, The Central Highland di Tasmania, Cradle Mountain, Lake st Clair National Park di Tasmania, Bathurs Harbour di Tasmania.
Kesimpulannya adalah Indonesia yang letaknya berada di garis khatulistiwa tak bisa melihat fenomena aurora, karena mempunyai medan magnet yang nggak cukup kuat, tidak seperti di Kutub Utara dan Selatan.
Kemungkinan fenomena aurora baru bisa terlihat di Indonesia ketika badai matahari besar sedang terjadi. Semoga hal ini nggak terjadi, ya, Sob. Jadi, kalau semisal Sobat mau melihat pemandangan indah dari fenomena aurora, sebaiknya berwisata ke daerah kutub Bumi, baik selatan maupun utara.