Semakin meningkatnya kasus positif COVID-19 di kota Bogor hingga menyentuh zona merah, Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama jajaran terkait akan meningkatkan pengawasan berskala mikro di wilayahnya dengan memberlakukan ganjil genap mulai Sabtu (6/2/2021).
Melalui video yang beredar di lini masa, Bima Arya mengungkapkan pemberlakukan ganjil genap di kota Bogor akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu pekan ini.
“Assalamualaikum, warga Bogor dan juga warga Jakarta dan sekitarnya,Kota Bogor akan memberlakukan kebijakan ganjil genap. Mulai hari Sabtu tanggal 6 Februari , Sabtu Minggu ganjil genap dan minggu depannya lagi Jumat, Sabtu, Minggu akan diberlakukan ganjil genap,” ujar Bima Arya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro juga menerangkan, jika pemberlakuan ganjil genap bukan hanya untuk pengguna kendaraan roda empat saja, pengguna kendaraan roda dua juga dikenakan pemberlakuan ganjil genap.
“Saya mengingatkan kepada seluruh pengendara roda empat ataupun roda dua, baik warga Bogor ataupun luar Bogor, maka pada tanggal sesuai dengan plat nomor anda akan kami putar balikan, untuk kembali ke tempat asal,” terang Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Selain itu, Bima Arya menambahkan jika para pengendara dari luar Bogor yang memiliki plat nomor kendaraan sesuai dengan tanggal pemberlakuan ganjil genap, diperbolehkan untuk masuk ke kota Bogor.
“Silahkan pastikan, Anda hanya akan boleh masuk dan berkendara di kota Bogor apabila plat nomor Anda sesuai dengan tanggal itu. Untuk mengurangi kerumunan semaksimal mungkin di kota Bogor, terima kasih, assalamualaikun,” tambah Arya Bima.
Sebelumnya (4/4) Wali Kota Bogor, Bima Arya juga mengungkapkan bahwa wilayahnya tidak memilih model lockdown kota. Bogor hanya akan berfokus konsisten melakukan pengawasan terhadap masyarakat.
Tercatat, dari 797 RW di kota Bogor yang terpapar penularan COVID-19 sebanyak 450 RW. Jumlah tersebut berstatus zona merah atau rawan penularan COVID 19.
“Jadi ada 450 RW merah dari 797, kita akan fokus memberlakukan pengawasan di skala mikro di wilayah. Juga untuk memastikan bahwa di sini testing, tracing, dan treatment dilakukan secara maksimal,” terang Bima Arya seperti dikutip Republika.
Pemkot Bogor juga akan merekrut tenaga surveilans kurang lebih 300 sampai 400 orang yang disebar di puskesmas-puskesmas se-kota Bogor.