Mulai kembalinya aktivitas masyarakat pasca menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat beberapa sektor bisnis mulai kembali menggeliat. Salah satunya adalah bisnis di media advertising luar ruang.
Ya, menurut beberapa pelaku usaha media advertising luar ruang atau iklan menggunakan papan digital (layar besar) peningkatan pemesanan tahun ini meningkat 42% dari bulan Februari 2022.
Penggunaan iklan-iklan pada layar digital tersebut biasa kita jumpai di gedung-gedung perkantoran, mall, hingga transportasi umum. Data penggunaan pada KRL tercatat meningkat 121% dibandingkan pada tahun 2021 dan saat ini meningkat 36% dari bulan Februari 2022.
Juliana Kumala selaku Co Founder City Vision menjelaskan pihaknya mendapat keuntungan besar setelah adanya aktivitas publik pada momen-momen besar yang telah terjadi. Pada bulan Ramadan contohnya, banyak brand memesan pengiklanan melalui City Vision. Hal tersebut dimanfaatkan dengan memberikan berbagai paket digital display.
“Momen ini tidak kami lewatkan, kondisi terus membaik selama masa pandemi Covid-19. Pada bulan Ramadan, kami menghadirkan paket seperti paket digital display yang disertai aktivasi offline dengan menggunakan booth dari City Vision untuk lebih melibatkan pelanggan dan audiens untuk brand yang dipromosikan,” ujar Juliana seperti dikutip Kontan pada Rabu (11/5/2022).
Ruang iklan yang diberikan City Vision sendiri sejauh ini banyak ditampilkan transportasi umum seperti KRL Commuter Line serta Kereta Jarak Jauh (KJJ).
“Dengan terus meningkatnya traffic di KRL dan stasiun KJJ, City Vision juga akan mengeluarkan paket transit baru untuk 2022. Di mana brand dapat memilih paket campaign di beberapa stasiun sekaligus,” tambahnya.
Diketahui, mengiklankan sebuah produk melalui layar digital menjadi salah satu cara yang cukup berhasil dalam menarik konsumen. Pasalnya, biasanya mengiklankan produk melalui layar digital yang terdapat di tempat umum bisa dilihat langsung oleh jutaan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas di luar rumah.
Namun, untuk mengiklankan produk di media advertising luar ruang setiap pelaku usahanya memiliki harga berbeda-beda. Biasanya disesuaikan dengan ukuran media iklan, lokasi penempatan layar iklan hingga jenis output yang ditampilkan.