Seorang pemuda asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, berhasil lulus dengan memuaskan dari pendidikan doktoral di North Carolina State University, Amerika Serikat. Ahmad Munjizun, atau akrab disapa Jizun, memperoleh gelar doktor untuk studi Ilmu Peternakan. Jizun yang beternak kuda semasa kecil, bergelar doktor di AS.
Seperti tampak dalam rekaman video di akun Youtube pribadinya “Jizun Sang Pembelajar”, dia tampak sumringah menyampaikan pidato setelah penyematan tanda wisudanya, pada Jumat (5/5/2023) waktu North Carolina, AS.
“Datang dari Indonesia, dari desa kecil di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai anak saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni, dan sapi,” kata Jizun berbahasa Inggris.
Dengan penuturan kalem tapi meyakinkan, Jizun menyadari titik awalnya yang tidak pandai berbahasa Inggris. Namun, melalui kerja keras dan semangat tak kenal menyerah, Jizun telah menunjukkan pencapaian maksimal.
“Saya tidak tahu akan menjadi seorang doktor suatu saat dalam hidup saya, saya pun awalnya tidak bisa berbahasa Inggris. Namun hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan sebelumnya,” ujar dia.
Melompat Lebih Tinggi
Seperti diungkapkannya, menggembala dan beternak kuda telah jadi “makanan” semasa kecil Jizun sehari-hari. Setamat SMA, Jizun melanjutkan pendidikan ke Fakultas Peternakan Universitas Mataram dan lulus pada 2017. Melalui dukungan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Jizun melanjutkan studi pascasarjana S2 di University of Queensland, Australia untuk program studi Ilmu Peternakan.
Jizun diketahui juga terinspirasi cerita dan sosok Dr Suhubdy Yasin, seorang pakar kerbau dan nutrisi ruminansia di NTB dan satu-satunya di Indonesia. Berbekal keingintahuan dan kecintaan pada disiplin tersebut, Jizun memperdalam pengetahuannya dengan menempuh studi S3 jurusan Animal Science dengan spesifikasi Equine Science atau ilmu tentang kuda. Beasiswa Fulbright AMINEF mengantarkannya untuk menyelami bidang ilmu tersebut di North Carolina University, Amerika Serikat.
Pengalaman Jizun yang sering membantu orang tuanya beternak kuda semasa kecil seakan menentukan tapak demi tapak jalur hidupnya. Dalam riset untuk studi doktoralnya, Jizun berfokus meneliti manfaat vitamin K pada kesehatan tulang kuda becermin pada kegunaannya untuk mengobati osteoporosis pada manusia.
Selain itu, sebagaimana diungkapkan Dr. Phillips, dosen pembimbingnya, Jizun meneliti dampak negatif obesitas pada hewan kuda. Hal ini dinilai memberikan temuan penting bagi pengembangan industri peternakan kuda.
Pada awal pidato kelulusannya, Jizun sempat hampir tak dapat berkata-kata untuk menggambarkan kebahagian atas kelulusannya. Dia pun mengungkapkan kelemahan dirinya sebagai mahasiswa yang suka menunda-nunda mengerjakan tugas atau proscratinator. Maka dia pun berterima kasih atas pendampingan Dr. Philips yang mendukungnya dalam proses penyelesaian riset.
“I know I did procrastinate a lot,” katanya.
Setelah menyelesaikan studi S3 ini, Jizun berencana kembali ke Indonesia untuk mengembangkan pemanfaatan ilmu tentang kuda.
Wah, mulia ya, Sob. Semoga sepulang dari negeri Abang Sam, Jizun mampu menerapkan ilmu untuk pengembangan peternakan di Tanah Air. Salut dan selamat buat Jizun!