Populasi Harimau Sumatra bertambah lagi dengan lahirnya dua ekor anak harimau. Kabar gembira tersebut datang dari Taman Safari Prigen, Jawa Timur setelah berhasil mengembangbiakkan Harimau Sumatra. Kedua ekor anak Harimau Sumatra itu bernama Isyana dan Aura.
Seperti yang kita ketahui populasi dari Harimau Sumatra semakin berkurang. Dengan kelahiran dua anak harimau ini tentunya menambah anggota keluarga satwa baru. Kedua anak harimau tersebut berjenis kelamin betina.
Nama Isyana dan Aura diberikan bukan dari pihak Taman Safari Prigen, melainkan dari usulan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dengan nama Isyana. Sedangkan harimau anakan satunya lagi bernama Aura yang diberikan atas usulan dari masyarakat.
Dua anakan Harimau Sumatra, Isyana dan Aura dari indukan bernama Praja dan Dini ini sudah lahir pada 4 Mei 2021 dengan proses normal. Namun pihak Taman Safari Prigen memang baru merilis kabar tersebut pada akhir Juli 2021 kemarin. Hal tersebut dikatakan oleh Curator Life Science Taman Safari Prigen, drh Ivan Chandra.
“Saat ini kedua bayi dirawat oleh sang induk. Setiap harinya keeper membantu untuk berjemur dari sinar matahari selama satu jam per harinya. Sedangkan induknya diberikan moloco sebagai pelancar ASI,” ujarnya secara tertulis pada Senin (2/8/2021).
Dengan adanya breeding success terutama satwa endemik Indonesia menjadi bukti bahwa Taman Safari Prigen berkomitmen dalam konservasi satwa.
“Meskipun tutup sementara akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), TSP selalu berkomitmen dalam konservasi dengan merawat satwa-satwa yang ada,” tutur General Manager Taman Safari Prigen dan Baobab Safari Resort, Diaz Yonadie.
Sekadar informasi saja, Taman Safari Prigen sementara memang sedang tutup sejak 3 Juli hingga 2 Agustus 2021 karena pemberlakuan PPKM. Selama tutup manajemen Taman Safari Prigen tidak mendapatkan pemasukan seperti biasanya dari penjualan tiket pengunjung.
Walaupun tutup dan tidak ada pemasukan, perawatan dan pemeliharaan satwa-satwa tetap menjadi prioritas utama, mengingat peran sebagai Lembaga Konservasi di bawah Taman Safari Indonesia (TSI) Group. Pekerjaan pun tetap dilakukan sesuai dengan prosedur tanggap Covid-19 oleh para keeper, tim medis, dan kurator.