Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Setiap umat Muslim umumnya berkesempatan untuk lebih mengamalkan perbuatan baik sebagai wujud ibadah. Nah, ada beragam kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk memberikan manfaat bagi sesama yang berkekurangan. Sampaijauh.com merangkumnya sebagai inspirasi buat kamu berbagi kebaikan selama Ramadan, ini contohnya.
Komunitas Sedekah Ngider
Komunitas Sedekah Ngider Jakarta dibentuk pada 3 April 2016 oleh Taufik Ary Fairnanto. Diawali dari gerakan warga untuk meningkatkan rasa welas asih kepada lingkungan sosial terdekat dari Masjid At Tin Jakarta, komunitas ini secara ajek mengadakan kegiatan santunan dan berbagi.
Sejumlah kegiatan digelar secara rutin oleh komunitas ini, antara lain Berbagi Nasi Jumat (Sijuka), Sedekah Nasi Ngider (Senang), santunan anak yatim dan dhuafa. Dengan nama “sedekah ngider” komunitas yang dalam perkembangannya telah berbadan hukum ini menjalankan operasional acara melalui sekretariat yayasan yang berlokasi di Jalan Kampung Baru 1 RT 15 RW 09 no 26A, Ciracas, RT.10/RW.9, Klp. Dua Wetan, Kec. Ciracas, Jakarta Timur.
Mereka menerapkan konsep “ngider” atau berkeliling dengan mengajak warga sekitar lokasi tersebut untuk berbagi bantuan kepada sesama. Hal itu diwujudkan melalui program utama yang disebut “Kampung Sedekah”.
Di program ini Komunitas Sedekah Ngider bersama warga kampung membagikan 1.000 kencleng atau celengan berbentuk tabung dari kaleng ke setiap rumah. Nantinya, pada setiap satu bulan kemudian, kencleng-kencleng sedekah itu akan diambil kembali untuk dikumpulkan.
Hasil uang yang terkumpul disampaikan kepada seluruh warga untuk dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya biaya pengobatan, bantuan duka cita, biaya sekolah, dan perbaikan fasilitas umum.
Setelah resmi berstatus hukum pada 5 Maret 2018, Yayasan Sedekah Ngider Indonesia menjadi nama resmi mereka. Sejumlah kegiatan lain digelar secara rutin oleh komunitas ini, antara lain Berbagi Nasi Jumat (Sijuka), Sedekah Nasi Ngider (Senang), santunan bagi anak yatim dan dhuafa.
Pada masa perkembangannya, Sedekah Ngider didukung sejumlah artis, di antaranya Dimas Seto, Dude Herlino, dan pasangan Fairuz dan Sony. Setelah itu, solidaritas warga yang peduli memunculkan gerakan serupa di kota-kota lain, seperti Bekasi, Bogor, Yogyakarta, Lampung, Purwokerto, Banyumas, Palu, dan Bandung. Sedekah Ngider pun berkembang dan membentuk cabang komunitas, dengan aktivitas lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Dikutip dari Tribun Jabar, Hapsari Nila Lestari Selaku ketua Sedekah Ngider Bandung, berkata, “Kami memiliki visi ingin meningkatkan dan menumbuhkan kepedulian sosial di masyarakat melalui sedekah.”
Sungguh aktivitas yang mulia dan patut dicontoh ya, Sob.
Rumah Makan Gratis
Kebutuhan pokok berupa makanan dan minuman sehat menjadi objek bantuan yang ditawarkan bagi sesama. Hal ini mendasari lahirnya Rumah Makan Gratis yang beralamat di Jalan Cilangkap Baru Nomer 9 A, RT 1 RW 1, Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Selain itu, rumah makan yang didirikan oleh Aditya Prayoga ini mengembangkan rumah makan serupa di daerah Jalan Raya Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baik yang berlokasi di Bogor ataupun Cipayung, rumah makan gratis menawarkan bantuan makanan dan minuman gratis bagi warga yang membutuhkan asupan sehat tapi tak mampu membeli.
Di depan pagar rumah makan gratis di Cilangkap, terdapat spanduk besar bertulisan “Rumah Makan Gratis, Makan dan Minum Gratis Setiap Hari Tanpa Syarat.” Seperti dilansir Dream.co.id, setiap hari rumah makan gratis Cilangkap menyediakan 300 porsi makanan. Menunya terdiri atas nasi, tempe goreng, sayur sop, lauk telur balado dan ayam goreng, serta sambal. Kurang dari sejam, porsi menu tersebut biasanya lekas habis tak bersisa.
Di masa puasa selama Ramadan, rumah makan gratis berbagai kebaikan berupa nasi kotak dan takjil yang bisa diambil sebelum buka puasa mulai jam 16.00 WIB. Saat sahur juga menyediakan nasi kotak mulai jam 3 pagi sampai Imsak. Ini contoh yang nyata, Sob!
Pendiri rumah makan gratis itu adalah Aditya Prayoga, 29 tahun. Rumah makan gratis pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada tahun 2016 ini pun kerap “menyumbang” makanan bagi warga dari kalangan agama dan ras apapun, bahkan saat pandemi Covid-19 lalu.
Tak dimungkiri, dampak pandemi membuat sebagian masyarakat dibelit kondisi ekonomi sulit. Namun, Aditya tetap berikhtiar membantu meringankan beban orang di sekitarnya.
“ Saya hanya ingin berbagi,” kata Aditya. Dari buah gagasan itu, Aditya menginspirasi lahirnya rumah gratis lainnya yang menyebar di berbagai daerah di Nusantara.
Restoran Fakir dan Miskin Gratis
Kerelaan berbagi seringkali melandasi sikap murah hati seseorang. Bila rumah makan atau restoran didirikan sebagai usaha untuk meraup keuntungan finansial, Aditya menunjukkan hal sebaliknya. Begitu pulalah ide terbukanya Restoran Fakir dan Miskin Gratis di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Bedanya, restoran ini diperuntukkan khusus kaum fakir dan miskin.
Dibangun oleh seorang lelaki berkewarganegaraan Australia bernama Habib Isam, restoran ini tidak memungut biaya apapun bagi warga kurang mampu yang membutuhkan. Selepas salat Jumat hingga sore hari, Restoran Fakir dan Miskin disambut kehadiran setiap orang yang ingin menikmati sajian makanan.
Isam mengungkapkan, tak ada tujuan khusus dia membuat restoran khusus fakir miskin secara gratis. Apa yang dilakukannya semata-mata sebagai sarana berbagi untuk orang lain.
“Fakir itu tidak punya apa-apa, tidak bekerja. Sedangkan miskin masih bekerja tapi kurang. Mereka bisa makan di sini gratis,” kata Isam, dilansir Umma.id.
Selain makan gratis, pengunjung fakir miskin yang datang juga diberikan santunan setiap minggunya berupa beras dan sejumlah uang senilai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Menu yang disajikan juga bervariasi dan berganti-ganti. Selain itu, Restoran Fakir dan Miskin Gratis memberikan fasilitas yang serupa seperti di restoran besar pada umumnya. Tersedia juga Toko Fakir dan Miskin Gratis yang menyediakan beragam keperluan harian.
Orang-orang yang hendak mendapatkan santunan dan makan gratis di restoran itu, akan didata terlebih dahulu. Caranya, Isam akan mendatangi sendiri setiap tempat tinggal warga yang tergolong fakir dan miskin, serta anak-anak yatim. Tak terkecuali untuk berbagi kebaikan selama Ramadan.
“Semua saya lakukan untuk fi sabilillah. Dan di dalam Al Quran semua yang dijanjikan Allah saya percaya,” ujar pria keturunan Timur Tengah itu.
Nah, Sobat, semoga inspirasi nyata berbagi kebaikan selama ramadan dari tiga contoh tersebut bisa kamu cermati sebagai teladan untuk berbuat baik ya. Semangat untuk puasanya, dan mari berbagi inspirasi!