Organisasi Pangan dan Pertanian dunia PBB, Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat angka kelaparan Indonesia mencapai 19.4 juta jiwa. Angka tersebut tergolong tinggi karena masuk 20% dari total jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 262 juta jiwa.
Fenomena ini menggetarkan hati Wida Septarina Wijayanti dan Hendro Utomo yang pada akhirnya memutuskan mendirikan Foodbank of Indonesia (FOI) untuk menjawab kesenjangan pangan di Indonesia.
“Kami melihat ada kelompok kelas menengah-atas yang mampu mengeluarkan ratusan ribu rupiah hanya untuk sekali makan. Sementara itu, sebagian lagi masyarakat menghadapi kesulitan membeli makan, apalagi untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka,” ujar Wida. FOI melihat kesenjangan pangan tersebut dapat diatasi dengan pemerataan pangan yang bergizi. Yakni dengan mengumpulkan sisa makanan atau minuman layak konsumsi dari perusahaan, yang kemudian diolah dan dibagikan ke ratusan orang miskin dan lansia.
Walaupun organisasi ini berasal dari Jakarta, namun gerakan FOI telah tersebar di berbagai Indonesia, mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Semenjak terbentuknya di tahun 2015, FOI memiliki beberapa program yaitu Sayap dari Ibu (SADARI), Mentari Bangsaku, Dapur Pangan FOI, Bank Pangan Kita (BANGKIT), Response in Emergency Disaster (RED), dan Berbagi Buah Berbuah Berkah. Jumlah relawan yang dimiliki FOI telah mencapai 317 orang dan penerima manfaat mencapai 11.393 orang anak dan 1.389 orang lansia dan dhuafa.
Hendro memaparkan, masyarakat dapat berperan aktif seperti FOI untuk mengurangi kelebihan jumlah makanan yang berpotensi menjadi sampah makanan. “Mulailah dengan menerapkan pola makan sesuai kebutuhan sehingga tidak berlebih-lebih. Jika makanan berlebih masih ada, jangan dibuang. Lebih baik berikan kepada orang yang membutuhkan,” terangnya.
Di tahun 2018, FOI membangun aplikasi terkait bidang pangan, database relawan dan target yang diberikan bantuan. “Melalui aplikasi ini, FOI dapat melakukan survei terkait social mapping dan mendata calon relawan yang ingin mendaftar di seluruh Indonesia. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memantau salah satu program FOI yaitu SADARI (Sayap Dari Ibu) program yang bertujuan untuk membantu mengurangi balita kurang gizi,” tutup Hendro.