Kawasan bekas tambang mangan yang berada di Dusun Kliripan, Kelurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap diketahui tengah dikembangan menjadi kawasan geoheritage atau warisan geologi oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Pengusungan kawasan bekas tambang mangan ini menjadi bagian dari cagar budaya yang dilatabelakangi oleh penerbitan SK situs geoheritage Kementerian ESDM kepada Kliripan. Serta Amanat Peraturan Gubernur DIY Nomor: 115 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kawasan Warisan Geologi, bahwa salah satu tugas wajib pemerintah adalah melindungi dan mengembangkan kawasan geoheritage sehingga dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat.
Kawasan bekas tambang di daerah pergunungan Menoreh ini memang memiliki kandungan mangan yang cukup besar yakni berkisar antara 45,1% sampai 63,1%. Mineralisasinya termasuk dalam mangan sedimen, berasosiasi dengan pirolusit, manganit, psilomelane dan rodokrosit.
Mangan biasanya banyak dijumpai pada bagian dalam batu baterai kering dan juga digunakan menjadi bahan baku pengolahan industri baja di Tanah Air.
Wilayah bekas tambang mangan di Kliripan ini juga merupakan bentuk catatan sejarah Indonesia. Paslanya, kawasan tambang mangan Kliripan ini sudah beroperasi sejak zaman kolonialisme Belanda dan Jepang. Ya, Belanda mengetahui bahwa dusun Kliripan ini memiliki harta karun yang sangat berharga yaitu kandungan mangan. Bahkan tambang mangan ini pernah mengekspor hasil komoditasnya sebanyak 800 ton ke Jepang ketika masa jayanya.
Dulunya, di daerah tambang mangan di Kliripan ini berupa bukit-bukit yang di atasnya ditanami tanaman keras seperti salah satunya pohon kelapa. Selain itu, ada juga tempat penampungan sementara hasil tambang mangan, rumah yang digunakan sebagai kantor serta jalur rel untuk lori yang berkelok.
Di dalam tanah di kawasan tambang tersebut terdapat terowongan berukuran tinggi 2,5 meter dan lebar 2 meter. Di kanan kiri terowongan dipasang kayu penyangga. Saat ini, diketahui ada beberapa lubang terowongan vertikal yang masih tersisa, diperkirakan dengan kedalaman hampir 100 meter.
Karena sarat akan catatan sejarah inilah, rencana pemugaran wilayah bekas tambang mangan di Kliripan dilakukan pemerintah setempat yang kini sedang fokus menyiapkan masterplan untuk pengembangan kawasan tersebut.