Bejo Wage Suu, pria kelahiran Sukoharjo, 29 Juli 1974 merupakan sosok yang mempopulerkan seni liping di wilayah Pulau Jawa. Bisa dibilang, Bejo menjadi salah satu orang yang berhasil menghidupkan budaya tradisional yang mulai ditinggalkan masyarakat Indonesia.
Dengan membuat karya dari seni liping, Bejo Wage Suu pernah menerima beberapa penghargaan seperti Sayembara Suvenir Nasional dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Merit Prize dari Inacraft Award.
Pria bernama asli Maryono ini mulai tertarik terhadap seni liping dimulai pada 2002 lalu, saat ia masih menjajakan tulisan ukir di trotoar di jalanan Solo. Ia pun pernah menjadi seorang montir dan mulai belajar ukir secara otodidak untuk mencoba hal baru.
Hasilnya, setelah menguasai seni ukir ia mencoba seni liping untuk mengikuti pameran di Festival Keraton Nusantara. Sebenarnya di Indonesia sendiri banyak seniman terutama pematung melahirkan karya dengan materi yang berbeda-beda, mulai dari lilin hingga kayu. Namun karya Bejo bisa dibilang spesial, pasalnya ukuran yang biasa dikaryakan olehnya lebih kecil dan detail mulai dari ekspresi hingga warna sangat menonjol.
Sehingga, banyak seniman rupa menyebut jika karya Bejo lebih hidup dan memiliki cerita. Karya-karya Bejo Wage Suu sendiri tidak hanya dijual di Indonesia, melainkan telah diekspor hingga ke Hawai, Belanda, Jepang dan Meksiko.
Seni liping atau seni diorama adalah sebuah karya seni berupa visualisasi tiga dimensi yang menggambarkan cerita rakyat, tokoh, atau cerita-cerita warisan leluhur. Dalam perkembangannya, seni liping juga menggambarkan sosial politik di kehidupan masyarakat.
Hal tersebut digambarkan Bejo melalui karyanya dengan judul “Catur Baratayuda”, di mana cerita pada seni liping-nya menggambarkan sebuah perang saudara antara penguasa dan rakyat jelata. Karya inilah yang mendapat penghargaan dari Inacraft Award di tahun 2009.
Sedikit informasi saja, di awal belajar seni liping Bejo mencoba menggunakan kayu kotak telur sebagai material dasar, namun seiring berjalannya waktu ia menemukan bahan yang pas yakni kayu pinus. Pemesan karya Bejo dari luar negeri sendiri melabeli karyanya dengan nama Jopa Japu Indonesia Lifestyle.