Geopark Silokek merupakan salah satu warisan tersembunyi yang berada di Sumatra Barat. Dikatakan demikian karena geopark satu ini menyimpan potensi kekayaan alam dan budaya masa lampau yang diperkirakan berusia sekitar 359 juta tahun.
Sebenarnya di Sumatra Barat sendiri tidak hanya terdapat Geopark Silokek saja, beberapa geopark menarik lainnya juga bisa kamu kunjungi, Sob, seperti Geopark Sawahlunto, dan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau. Akan tetapi dari ketiga geopark ini hanya Geopark Silokek yang menjadi satu-satunya situs warisan geologi yang letaknya berada di wilayah Sesar Semangko.
Sesar Semangko dikenal juga sebagai Patahan Besar Sumatra (The Great Sumatran Fault). Bentuk sesar ini seperti pegunungan Bukit Barisan, panjangnya mencapai 1.900 kilometer yang membentang dari utara Aceh hingga selatan di Teluk Semangka, Lampung.
Fakta menariknya, di balik nama Silokek pada nama Geopark Silokek diambil dari sebuah nagari sejujuk bersuhu 23-24 derajat Celcius. Lokasinya ada di 200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Luas Nagari Silokek sendiri sekitar 1.918 ha dan masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sijunjung. Mayoritas penduduknya masih mengandalkan pertanian.
Sekadar informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 31 tahun 2021 tentang Penetapan Taman Bumi Nasional menyebutkan, geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai.
Geopark juga biasanya berkaitan dengan aspek warisan geologi (geoheritage), keragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keanekaragaman budaya (cultural diversity).
Sesuai dengan fungsinya, Geopark Silokek terdapat 25 situs keragaman geologi, 12 situs keanekaragaman hayati, dan 17 situs keberagaman budaya. Lebih detailnya lagi, pada bagian flora di taman bumi ini terdiri dari padma raksasa rafflesia, bunga bangkai raksasa atau suweg, dan jamur batang bersinar. Sementara untuk bagian fauna terdiri dari harimau sumatra, tapir, kambing hutan, kucing hutan, landang, siamak, buntutong dan burung enggang.
Selain punya berbagai situs dan keanekaragaman hayati yang beragam, di sana juga terdapat bebatuan purba yang usianya mencapai ratusan tahun.
Dilansir laman resmi Geopark Silokek via Indonesia.go.id, diperkirakan bebatuan ini telah terbentuk sejak zaman Paleozoikum atau lebih tepatnya pada periode Permian (299 - 252 juta tahun lalu) dan Carboniferous (359 - 299 juta tahun lalu).
Nggak berhenti di sana, Sob, geopark ini juga terdapat lembah Karst Silokek yang menjadi wisata andalan dan terpopuler saat ini di Kabupaten Sijunjung. Cukup terkesima dengan pemandangannya, kan, Sob? Kalau mengunjungi ke sana jangan lupa untuk tetap jaga kebersihan dan keasrian tempatnya, ya, Sob.