Kabar gembira datang dari Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (11/1/2021) yang mengumumkan tambahan satwa baru. Yakni, kelahiran bayi Badak Putih atau Ceratotherium .
Kita ketahui, keberadaan Badak Putih di dunia bisa dibilang hampir punah. Dengan kelahiran bayi Ceratotherium ini diharapkan bisa memperpanjang habitat Badak Putih. Kelahiran bayi Badak Putih yang diberi nama Azsyifa ini membuat seluruh pengurus Taman Safari Indonesia bangga.
“Kebanggan ini bukan hanya milik pengasuh (keeper) ataupun tim medis Taman Safari Bogor, tapi juga kebanggan bagi masyarakat Indonesia dan dunia karena Badak Putih termasuk satwa yang hampir terancam punah,” ujar Direktur Taman Sari Indonesia Group, Jensen Manansang, seperti dikutip Antara.
Azsyifa sendiri merupakan bayi Badak Putih dari induk bernama Chuma dengan pejantan bernama Merdeka yang lahir pada 28 Oktober 2020. Berat Azsyifa sendiri saat lahir sekitar 50 kilogram dan tinggi 50 centimeter dengan kelamin betina.
Perkawinan Chuma dengan Merdeka sendiri diperkirakan terjadi pada Juni 2019. Rata-rata mengalami masa perkawinan pada Badak Putih terjadi selama satu pekan dan berlangsung kurang lebih 30 menit.
Dengan begitu, kelahiran bayi Azsyifa merupakan kelahiran bayi Badak Putih keempat di Taman Safari Indonesia. Hadirnya Azsyifa menambah koleksi Badak Putih di TSI menjadi lima ekor, di mana tiga ekor berkelamin jantan dan dua ekor berkelamin betina.
Saat ini, bayi Badak Putih Azsyifa masih dalam proses pantauan tim medis Taman Safari secara ketat. Untuk menambah nutrisi pada bayi Badak Putih, tim medis memberikan pakan tambahan berupa dedaunan, wortel, pisang, kacang-kacangan, dan rerumputan.
Selain masih menyusu kepada induknya setiap 30 menit, Azsyifa memerlukan pakan tambahan kurang lebih sebanyak 100 kg per harinya. Sedikit informasi saja, diperkirakan jumlah Badak Putih di dunia saat ini sekitar 19.600 – 21.000 ekor.
Jumlah tersebut yang berada di kawasan lindung dan suaka pribadi. Badak putih sendiri memiliki dua subspecies yang berada di dua wilayah, yakni selatan dan utara di Afrika. Pada 2018 tercatat, Badak Putih di bagian utara hanya tersisa dua ekor dengan keduanya berkelamin betina.
Badak Putih memiliki struktur sosial yang cukup kompleks, kadang-kadang satu kelompok dalam kumpulan badak berjumlah 14 ekor. Dan wilayah jelajah betina dewasa Badak bisa lebih dari tujuh kali lipat wilayah jelajah pejantan yang memiliki wilayah jelajah seluas 1 mil persegi.