Sobat ada yang suka koleksi batik namun takut mendapatkan batik palsu? Eh sebentar, kok ada batik palsu? Tentu saja, saat ini memang sudah banyak beredar batik palsu atau produk importir batik tiruan yang ada dipasaran dan dijual dengan harga lebih murah. Tapi sekarang Sobat nggak perlu takut kena ‘jebakan betmen‘ kala membeli batik, soalnya kamu harus kenal nih yang namanya Batik Analyzer.
Apa itu Batik Analyzer? Batik ini bukanlah sebuah jenis batik, tetapi inovasi teknologi yang digunakan untuk mendeteksi keaslian motif batik dan kain tiruan hanya dengan menganalisa foto hasil jepretan perangkat mobile. Aplikasi ini merupakan ciptaan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta yang juga merupakan unit litbang di bawah binaan BPPI Kementerian Perindustrian.
“Batik Analyzer adalah suatu aplikasi yang dapat dipasang pada ponsel pintar berbasis Android dan iOS yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), yaitu machine learning yang sesuai dengan implementasi industri 4.0,” kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi.
Teknologi Artificial Intelligence yang ada di dalam aplikasi bertanggung jawab menganalisa foto motif batik. Tingkat akurasinya juga mencapai 75% dan sedang ditingkatkan ke 95%. Jika pengguna menginginkan akurasi yang lebih tinggi, maka bisa menambahkan mikroskop digital untuk proses pengambilan foto.
Mengetahui Batik Asli dan Tiruan
Selain itu, kamu juga harus tahu, Sob. Ada 4 kriteria kain batik bisa disebut asli menurut SNI 0239 :2014. Pertama, batik adalah sebuah kerajinan tangan, artinya sebagian besar proses pembuatannya dikerjakan secara manual. Kedua, penggunaan malam (lilin batik) sebagai perintang warna.
Ketiga, pelekatan malam harus menggunakan canting tulis (hasilnya disebut sebagai batik tulis), menggunakan canting cap (hasilnya disebut sebagai batik cap) atau kombinasi keduanya (hasilnya disebut sebagai batik kombinasi). Keempat, motif memiliki makna tertentu. Jika merujuk pada kriteria di atas, maka suatu kain yang tidak memenuhi keempat kriteria tidak dapat disebut sebagai kain batik, melainkan kain tiruan batik.
Nah, kalau batik tiruan yang berbeda ada pada penggunaan teknik yaitu print warna, cabut warna, teknik malam dingin hingga print mesin. Semuanya menggunakan teknik sablon pada proses pembuatannya. So, karena nggak sesuai dengan cara membuat batik, bisa dikatakan kalau itu batik tiruan, ya, Sob!
Aplikasi Batik Analyzer yang sudah ada sejak 2019 ini tersedia di Google Playstore buat pengguna android dan juga Apple Store untuk pengguna iOS. Nah, kalau besok-besok kamu mau beli batik, cek keaslian batik di aplikasi tersebut ya, Sob.