Penggunaan baterai listrik sebagai energi penggerak kendaraan belakangan menjadi tren di Inggris, Indonesia, dan negara lainnya. Kehadirannya memunculkan inovasi kendaraan battery-electric vehicle (BEV), yaitu kendaraan listrik yang menggunakan baterai sebagai sumber energi utama penggeraknya.
Dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, BEV mampu menghasilkan energi listrik dari baterai yang terpasang di dalam kendaraan. Baterai ini dapat diisi ulang dengan menghubungkan kendaraan ke sumber listrik eksternal, seperti stasiun pengisian daya listrik.
Dengan begitu, BEV juga tidak menghasilkan emisi gas buang selama penggunaannya. Mekanisme kerja BEV sangat sederhana. Motor penggerak mesin terhubung ke baterai untuk menggerakkan roda. Ketika pengemudi menekan pedal gas, kontroler mesin mengatur aliran listrik dari baterai ke motor listrik.
Selanjutnya, motor listrik mengonversi energi listrik menjadi mekanik yang menggerakkan roda.
BEV juga menggunakan sistem pengereman regeneratif yang mengubah energi kinetik yang dihasilkan saat pengereman menjadi energi listrik yang dapat disimpan kembali di dalam baterai.
Dikutip dari MMIndustri, BEV sedang menjadi tren terbaru di industri otomotif dunia karena ramah lingkungan dan unggul dalam efisiensi energi. BEV juga menghabiskan biaya operasional lebih rendah dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal karena tidak memerlukan bahan bakar fosil.
Media Pembelajaran dan Percontohan
Battery-electric vehicle salah satunya diterapkan dalam kendaraan Truk Tevva. Produsen truk listrik dari Inggris ini menjalin kemitraan strategis dengan Ecobat, perusahaan global dalam hal daur ulang baterai, perbaikan, penggunaan ulang, dan daur ulang baterai lithium-ion.
Inovasi truk Tevva dimulai dengan fase percontohan selama 12 bulan untuk manajemen baterai masa pakai pertama. Kemitraan ini dengan peluang untuk memperluas ke penyimpanan energi tambahan dan solusi daur ulang.
Truk Tevva punya keunggulan sistem distribusi listrik tegangan tinggi yang inovatif. Selain itu, perangkat lunak tertanam dalam mesinnya. Hal ini membuat truk Tevva dijadikan media percontohan dan pembelajaran di bengkel canggih MIRA Technology Institute (MTI) di Inggris.
Bengkel MTI berkomitmen mendorong kontekstualisasi pengetahuan para siswa demi peningkatan pengalaman belajar tentang teknologi kendaraan listrik.
Direktur Operasional MTI Lisa Bingley kagum dengan sistem pengereman regeneratif pada truk listrik Tevva yang memanfaatkan energi kinetik untuk meningkatkan jangkauan kendaraan.
“Kami putuskan berinvestasi pada kendaraan Tevva karena merek tersebut memelopori peralihan cepat menuju dekarbonisasi dan angkutan barang yang lebih bersih,” kata Lisa.
Teknologi baru BEV ini tentu perlu dikembangkan juga di Indonesia, ya, Sob.