Belakangan ini kita sering mendengar kabar inflasi besar-besaran yang terjadi di Amerika Serikat, bahkan hingga menyentuh 9,1%. Meski banyak warga Amerika Serikat kocar-kacir akibat inflasi tersebut, bukan berarti kita santai-santai aja, lho, Sobat. Karena, kondisi ekonomi AS juga bisa membuat rupiah melemah terhadap dolar AS dan otomatis harga barang bakal mahal.
Saat ini, nilai rupiah terhadap dolar Amerika (US$) masih bergerak tipis, yaitu di angka Rp15.000 per dolar AS. Jika dalam beberapa waktu ke depan rupiah semakin melemah, hal ini tentu saja berdampak pada beberapa komoditas yang diimpor dari Amerika Serikat ke negara kita.
Nggak cuma dalam bentuk barang jadi, masih ada sejumlah bahan baku industri dalam negeri yang diimpor dari ‘Negeri Paman Sam’ ini.
Memang, barang apa aja sih yang bakal mahal karena rupiah melemah terhadap dolar Amerika?
Bahan Pangan
Tentunya kamu sudah mendengar kabar bahwa mi instan akan naik karena bahan bakunya pun turun naik harga. Selain dari Ukraina yang kini sedang terkendala ekspor gandum, Indonesia juga mengimpor gandum dari Amerika Serikat. Bahan baku pangan lainnya, mulai dari jagung, kedelai, kentang, kopi, hingga daging, bahan baku pangan tersebut juga diketahui diimpor dari Negeri Paman Sam ini.
Kendaraan Bermotor
Komdoitas yang selanjutnya yang akan mahal adalah kendaraan bermotor. Karena, beberapa komponen-komponen untuk merakit motor hingga mobil sebagian masih diimpor dari luar negeri.
Barang Elektronik
Barang-barang elektronik seperti laptop, handphone, kipas angin, mesin cuci hingga televisi juga diprediksi akan naik karena bahan baku seperti chips dan sirkuit elektronik ada yang diimpor dari AS.
Produk Tekstil
Masih dari bahan baku, Indonesia diketahui masih mengimpor bahan baku untuk produk tekstil dari AS. Hal ini tentunya akan membuat produk tekstil seperti baju dan celana semakin mahal.
Produk Farmasi
Sektor farmasi Indonesia juga terkena dampak dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS, karena sejumlah bahan baku di sektor ini masih banyak diimpor dari luar negeri.
Meksi inflasi Indonesia belum setinggi AS karena per Juni ini, dikabarkan laju inflasi Indonesia mencapai 4,35% (year-on-year/yoy). Namun warga Indonesia juga tetap harus bersiap-siap jika menurut panduan bank sentral AS (The Fed) terjadi kenaikan suku bunga dolar sehingga melemahkan rupiah.