Melihat pebalet meliuk-liukan tubuh serta sesekali meloncat memang indah. Namun di balik itu semua, ada pebalet yang harus berlatih dari waktu ke waktu untuk menjadi handal di tarian khas Italia yang mengekspresikan perasaan dari gerakan yang dilakukan beriringan.
Ballet masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20 dibawa oleh Belanda yang mendirikan sebuah sekolah balet. Salah satu murid dari sekolah balet pertama di Indonesia itu ialah Elsie San Fang Tjok yang tersohor namanya di tahun 1950-an.
Dekade demi dekade berlalu, kini nama-nama pebalet muda mulai mencuat, salah satunya balerina-balerina yang merupakan murid Marlupi Dance Academy. Mereka bahkan sudah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Siapa saja balerina muda ini? Mari mengenal mereka, yuk!
1. Freya Zaviera Narendrasetya
Freya yang berumur 9 tahun telah menjuarai beragama lomba balet internasional seperti di Asian Grand Prix (2017), Malaysian International Ballet Grand Prix (2017), dan The World Ballet Trial (2018).
Kini Freya diketahui telah mendapat beasiswa Australian Ballet School, The Rock School of Dance Education.
2. Ilona Jahja
Balerina muda berusia 13 tahun ini sama seperti Freya, pernah meraih juara untuk Indonesia di berbagai kompetisi seperti mendapat medali emas di Asian Grand Prix (2017), medali emas di Asian Elite Dance Competition (2017) dan medali perak di Malaysian Grand Prix (2017).
Di tahun selanjutnya yaitu 2018, Ilona meraih medali-medali lainnya yang semakin mengharumkan nama Indonesia medali emas di Dance Prix Indonesia (2018), medali emas di Asian Grand Prix (2018) dan medali perak di Taiwan Grand Prix (2018).
Balerina muda ini juga mendapat beasiswa ke berbagai sekolah balet mancanegara diantaranya, Houston Ballet, American Ballet Theatre, Berlin State Ballet School.
3. Rebecca Alexandria Hadibroto
Memulai karir balet di tahun 2015, Rebecca yang masih berusia 14 tahun telah berhasil mengangkat nama indonesia di kancah dunia.
Rebecca menjadi balerina muda Indonesia yang pertama kali berhasil meraih medali emas di Youth America Grand Prix (YGAP) di New York, Amerika Serikat pada tahun 2018 dan 2019.
Menjadi jawara di YAGP, New York tidak mudah. Menurut Artistic Director Marlupi Dance Academy, Fifi Sijangga, pebalet-pebalet yang mengikuti kejuaraan tidaklah mudah karena ada tiga babak penyisihan.
Selain itu peserta harus bersaing dengan 500 peserta lainnya dari 41 negara yang berpartisipasi.