Belakangan ini terjadi kenaikan harga di beberapa sektor industri, terutama untuk bahan pangan garam. Karena itu, kenaikan harga garam menjadi tantangan bagi pelaku industri, terutama dalam sektor makanan dan minuman (mamin).
Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman memaparkan bahwa sebenarnya harga garam sudah mengalami peningkatan meskipun masih kurang dari dua kali lipat.
“Jadi ini karena petani sudah kemarau basah untuk 2022 maka harga (garam) sekarang sudah perlahan naik juga ke level Rp1.500 per kg. Berapa daerah sentra produksi garam yang bisa diproduksi saat ini hanya NTT dan Madura tetapi sedikit sekali,” terangnya pada (27/7/2022) lalu.
Lalu ia juga mengatakan untuk sentra produksi garam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat diketahui belum bisa menghasilkan produksi hingga keduanya menuju ke Rp1.600 per kg dan Rp1.700 per kg.
Sebelum harga garam menaik sebetulnya di tahun 2021 lalu sempat stabil yang berkisar antara Rp900 per kg hingga Rp1.000 per kg. Namun, ternyata hasil produksi garam di tahun lalu belum sepenuhnya normal atau ada di level 1,8 juta ton.
Adhi juga mengungkapkan dari kenaikan harga garam ini akan berimbas pada bahan baku lainnya. Namun jika melihat ke sisi lain, kenaikan harga energi dan logistik yang telah dirasakan pada belakangan ini masih menjadi tekanan pada industri makanan dan minuman.
Menurutnya mengenai kecukupan karena kenaikan harga garam bukan hanya kepentingan untuk keberlangsungan industri makanan dan minuman (mamin) saja, melainkan juga dari keseluruhan sektor industri.
Pasalnya bukan hanya garam impor saja yang naik, tetapi garam lokal juga ikut melonjak. Penyebab utamanya adalah selain karena harga, saat ini sudah sulit ditemukan produksi garam di beberapa daerah.
Yang menjadi tantangan lainnya adalah walaupun kenaikan harga mulai terjadi, tetapi para pelaku industri makanan dan minuman sulit untuk menaikkan harga jual seperti halnya dengan kenaikan harga bahan baku.
Alhasil dampak dari kenaikan harga pada beberapa bidang sektor industri seperti bahan baku, energi dan logistik akan terus menekan margin usaha. Lang menahan kenaikan harga jual ini dilakukan pelaku usaha untuk memertahankan pasar yang disesuaikan dengan daya pembeli konsumen.