Tahun 2022 sepertinya menjadi masa yang kelam bagi beragam perusahaan di Indonesia. Pasalnya, goyahnya ekonomi dan banyaknya permasalahan rupanya berdampak pada PHK Indonesia 2022, Sob. Sejak awal tahun, badai PHK Indonesia 2022 sudah mulai terjadi. Tak terelakan, dari startup, e-commerce hingga fintech pun juga mengalaminya.
Menurut Bhima Yudhistira, ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), adanya PHK yang terjadi sangat memungkinkan Indonesia bakal masuk ke dalam jurang resesi pada tahun depan. Karena PHK sendiri merupakan tanda-tanda dari stagflasi yakni kenaikan inflasi yang nggak dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.
Di Indonesia sendiri, terdapat deretan perusahaan yang sempat melakukan pemutusan hubungan kerja. Capai puluhan, berikut nama perusahaan tersebut:
1. Shopee
Radynal Nataprawira selaku Head of Public Affairs Shopee Indonesia, menjelaskan bahwa perusahaan tersebut harus melepas beberapa karyawan. Keputusan tersebut adalah langkah terakhir setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa kebijakan bisnis.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan keputusan yang sulit,” dikutip dari Bisnis.com.
2. Fabelio
PT Kayu Raya Indonesia alias Fabelio sebenarnya pada pertengahan tahun sudah mengalami pailit, Sob. Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, pada 5 Oktober 2022, startup di bidang desain furnitur dan interior ini resmi pailit.
“Menyatakan debitur [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit,” tertulis dalam pengumuman kurator.
3. TaniHub
Siapa yang suka belanja buah atau sayur di aplikasi ini? Yaps, TaniHub pada Maret 2022 rupanya juga terpaksa melakukan PHK pada sejumlah karyawan. Layanan B2C ini menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali, Sob. Keputusan tersebut dilakukan agar perusahaan fokus dalam meningkatkan pertumbuhan berbasis B2B.
Kalau sebelumnya TaniHub jualannya B2C, kini mereka bakal mengganti jangkauan pelanggan jadi ke hotel, restoran, dan kafe (horeka), lalu supermarket, hypermarket, dan swalayan.
4. SiCepat
Perusahaan logistik yang sering jadi langganan belanja online ini juga ada PHK, Sob. Mereka menginformasikan bahwa terdapat ratusan karyawan di semua manajemen serta departemen terkena PHK karena nggak memenuhi standar penilaian perusahaan.
SiCepat mengungkapkan kalau komposisi karyawan yang terkena dampak adalah 0,06 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.
5. Grab
Untuk Grab, pada divisi GrabKitchen yang terkena PHK, Sob. Hal ini disampaikan oleh Mayang Schreiber, Chief Communications Officer Grab Indonesia. Pada 19 Desember 2022 nanti, GrabKitchen akan resmi menutup operasinya.
“Langkah ini berdampak langsung pada belasan karyawan Grab yang adalah keluarga kami. Bagi mereka, Grab memberikan kesempatan untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain,” jelas Mayang, dikutip Bisnis.com.
6. GOTO
Salah satu lini produk Gojek yakni GOTO baru saja melakukan PHK pada 1.300 karyawan. CEO Grup GOTO yakni Andre Soelistyo melakukan town hall yang mengundang seluruh karyawan.
Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan mengenai langkah strategis untuk mempercepat kemandirian finansial. Agar nantinya perusahaan bisa memberikan dampak positif bagi konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang di ekosistem GOTO.
7. Ruangguru
Salah satu startup education yang hits di Indonesia, Ruangguru, juga mengumumkan adanya PHK. Tim Corporate Communications Ruangguru menjelaskan kalau perusahaan melakukan PHK pada ratusan karyawan.
Bagi mereka, kesempatan ini tentu sulit, Sob. Namun langkah ini harus diambil mengingat situasi global sedang menurun drastis dan tak menentu.
8. Binar Academy
Binar Academy menyusul Ruangguru sebagai startup edutech yang juga melakukan PHK. Sebanyak 20 persen karyawan mengalami hal tersebut.
Alamanda Shantika, CEO Binar, menyatakan bahwa PHK bukanlah keputusan mudah namun mengingat kondisi ekonomi makro belakangan ini merosot maka hal tersebut dilakukan.
9. Zenius
Pada bulan Agustus, edutech lainnya juga mengumumkan PHK, Sob. Adalah Zenius yang pada akhirnya melakukan pemutusan hubungan kerja pada 25 persen karyawannya atau sekitar 200 orang pegawai. Zenius memaparkan kalau PHK kedua ini dilakukan karena kondisi ekonomi makro dan perilaku konsumen.
10. Pahamify
Edutech selanjutnya yang juga melakukan PHK adalah Pahamify. Startup ini sudah mengonfirmasi bahwa sejumlah karyawan mengalami PHK sebagai salah satu bentuk adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi saat ini.
11. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara alias LinkAja juga melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK karyawan. Jumlahnya kurang dari 200 karyawan yang terdampak, Sob.
Sebagai informasi, LinkAja merupakan startup digital yang dimodali oleh delapan BUMN. Mulai dari Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa.
12. JD.ID
Startup asal Tiongkok, JD.ID tak menampik bahwa perusahaannya mengalami restrukturisasi. Berdasarkan berbagai informasi, induk JD.ID yakni JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar.
Xu Lei, CEO JD.com memaparkan kalau virus COVID-19 di berbagai kota besar China, lockdown di Shanghai dan Beijing menjadi penyebab utamanya, Sob.
13. LINE
Tidak mencapai 80 persen karyawan di LINE rupanya juga mengalami pemutusan hubungan kerja, Sob. Diberitakan, LINE saat ini tengah fokus pada strategi untuk balik ke bisnis teknologi keuangan di Indonesia.
14. MamiKos
Siapa di antara kamu yang sering mencari kos atau kontrakan di MamiKos? Ternyata startup favorit ini juga mengonfirmasi adanya PHK pada karyawan karena restrukturisasi.
Restrukturisasi dilakukan oleh MamiKos agar perusahaan lebih sehat dan mampu bertahan ke depannya, ungkap CEO Mamikos Maria Regina Anggit.
15. Sirclo Group
Omnichannel commerce, Sirclo Group, mengumumkan adanya efisiensi yang berdampak pada PHK. Sebanyak 160 orang atau 8 persen dari total karyawan terkena, efektif per 22 November 2022.
Founder dan CEO Sirclo Group, Brian Marshal, memaparkan PHK ini berdasarkan kebutuhan untuk beradaptasi di tengah kondisi makro ekonomi saat ini.
16. Tokocrypto
Startup penjualan aset kripto yakni Tokocrypto melakukan PHK pada 45 karyawan sebagai bentuk perubahan strategi bisnis karena kondisi pasar kripto dan ekonomi global.
“Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan pada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yakni T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20 persen dari 227 karyawan,” papar VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani.
17. Ajaib
Walau sudah berstatus unicorn, Ajaib rupanya harus mengumumkan menjadi perusahaan yang mengalami PHK Indonesia 2022. Sebanyak 67 karyawannya terdampak karena kondisi makro ekonomi yang tak menentu.
Meski begitu, manajemen Ajaib pada Selasa (29/11), mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir telah meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui jasa keuangan digital. Dampak positif ini ada berkat kinerja karyawan Ajaib, Sob.
18. Bananas
Startup e-grocery dan quick commerce, Bananas, bakal menutup layanan sekaligus pivoting ke bisnis baru. Pivoting ini mengakibatkan 36 karyawan harus mengalami PHK.
Dilansir laman Instagram Bananas, perusahaan yang telah beroperasi sejak Januari 2022 ini akan memanfaatkan sisa dana untuk mengembangkan bisnis baru.
19. Mobile Premier League (MPL)
Tak hanya di bidang jasa atau edukasi, starup gim dan turnamen Mobile Premier League (MPL) bahkan mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan ini berujung pada PHK karyawan sebanyak 10% atau sekitar 100 orang.
MPL melakukan PHK karena profil pengembalian rupanya hanya sebagian kecil dari yang mereka harapkan, walaupun sudah investasi besar-besaran di Indonesia.
20. Sayurbox
Terakhir ada Sayurbox yang baru saja mengumumkan PHK sebanyak 5% dari total keseluruhan. Amanda Susanti, Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox, efisiensi ini merupakan keputusan sulit yang nggak bisa dihindari perusahaan.
“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerja sama dengan kami,” jelasnya, dikutip Bisnis.com.
Bagi teman-teman yang terkena badai PHK Indonesia 2022, jangan patah semangat, ya, Sob! Kesempatan lain masih terbuka untuk kamu, kok. Mulai dari pekerjaan di kantoran atau bahkan berbisnis secara mandiri. Tetap aktif bergerak untuk mencari pengganti kerja baru atau tambah skill untuk agar value diri semakin melejit.