Sampaijauh.com
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Perindustrian Kreatif

Awas! Laju Teknologi Digital Ancam Kebebasan Pers

Hari Pers Nasional 2023 mesti menjadi momentum refleksi dan evaluasi para insan media.

Penulis :Robertus Roni
February 9, 2023
in Kreatif
Waktu Baca: 3 menit
0 0
0
Digital Ancam Kebebasan Pers

Ilustrasi suasana kerja pemberitaan insan pers. (Foto: Kompas.id/Rony Ariyanto Nugroho).

25
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Teknologi digital menawarkan kemudahan, tapi juga ancam kebebasan pers? Sobat, peringatan Hari Pers Nasional 2023 seakan menawarkan pertanyaan kepada insan pers: Apakah wartawan masih dapat bersikap independen dalam kungkungan era disrupsi media digital? Bagaimana seharusnya wartawan bersikap dan mau apa selanjutnya?

Bagi kamu, sadar nggak, sih, pola akses dan konsumsi informasi di masyarakat sudah banyak yang berubah? Ya, inilah era disrupsi yang mengantarkan kita ke dalam suasana perubahan drastis dalam produksi dan konsumsi media.

ArtikelTerkait

(Foto: dok. Ravel Entertainment).

‘Soundrenaline 2023’ Bakal Digelar Awal September di Jakarta

March 29, 2023
Teaser Lagu Piala Dunia

Teaser Lagu Piala Dunia Dirilis, FIFA Gandeng Musisi Indonesia

March 26, 2023

Sepuluh tahun lalu, muncul istilah “jurnalisme robot” yang dikhawatirkan akan menggeser bahkan menggusur peran jurnalis. Keberadaan mesin robot yang dimanfaatkan untuk memproduksi berita tampak dari sejumlah praktik pemberitaan: laporan hasil pertandingan olahraga, juga ringkasan pembacaan dinamika nilai saham di lantai bursa.

Tak hanya itu, kecerdasan buatan (artificial intelligent) yang mewadah dalam beragam medium telah menyentak perhatian sebagian besar pengguna gawai digital. Dalam satu genggaman saja, kita seakan puas mendapatkan beragam pesan dengan bermacam wujud: teks, gambar, audio, video, hingga film dan animasi cerah-ceria dengan variasi warta-cerita.

Bahkan generasi penduduk muda, khususnya generasi Z dan Alpha, tampak cakap dan tanggap sekali dengan teknologi yang menempel dengan perangkat digital. Mereka inilah yang bersemat sapaan “native digital” karena lebih banyak menerima informasi melalui platform media daring, media sosial, dan aplikasi-aplikasi komunikasi digital. Sementara generasi terdahulu… Hmmm…,  mau tak mau turut dalam pola konsumsi serupa, walaupun sebagian tak jarang gagap dan gegar.

Teknologi Digital Ancam Pebebasan Pers_2
Poster dalam unjuk rasa menolak kriminalisasi terhadap wartawan. (Foto: ANTARA/Novrian Arbi).

Tantangan di Era Disrupsi Digital

Nah, kembali ke pers atau media massa sebagai acuan informasi. Di tengah kebaruan yang terus-menerus hadir via penerapan keterampilan berkomunikasi nan canggih itu, pekerja perusahaan media (reporter, desainer, fotografer, videografer, hingga editor, redaktur, pemimpin redaksi, serta lini pemasaran di tingkat lebih atas) menghadapi kerumitan tantangan. Lagi-lagi, laju teknologi digital ancam kebebasan dan demokrasi pers Indonesia. Misalnya berikut ini, Sob:

Satu, andai-andai hanya memikirkan profit belaka, pembuatan berita berdasarkan ketentuan algoritma komputerisasi yang disalahgunakan telah mengancam dan menguji independensi serta objektivitas pemberitaan. Apakah wartawan tak dapat mengelak alih-alih tunduk yang bermakna “kalah” di muka logika teknologi jejaring internet? Tak bisakah pandangan lawas memegang loyalitas kepada kebenaran menjadi prasyarat utama penyampaian kabar untuk diyakini publik pembaca?

Dua, media massa konvensional atau arus utama seakan bersanding tapi sesungguhnya bertanding dengan media sosial. Masihkah mungkin wartawan media massa mendapatkan kepercayaan publik di tengah infomasi viral yang terbesar via medsos? Ataukah wartawan letoi-lunglai-lemas lalu terseret oleh kebiasaan khalayak kebanyakan dan mudah ternganga-nganga hingga abai pada akurasi dan verifikasi?

Terakhir, tapi mungkin tantangannya belum akan berakhir: Jempolmu harimaumu, Sob! Dalam sekali ketuk di layar gawai, kita akan lebih mudah terkejut saat menerima informasi. Penasaran, lalu terdorong gejala fear of missing out (FOMO), hampir setengah tak sadar kita merasa perlu menyebarkan suatu “berita” kepada orang banyak. Bisa jadi, pola laku kekinian ini juga kamu alami dan lakukan, kan, Sob?

via GIPHY

Mungkin, beberapa dari kamu belakangan juga lebih memedulikan beraktivitas di social media daripada kehidupan nyata. Tak pelak, berbagi informasi via aplikasi percakapan digital terlampau mudah dan sering dilakukan, tanpa berpikir panjang lebih dahulu. Apakah info yang kita terima dari gawai itu sudah sahih kebenarannya? Apa dampaknya bila berita itu bohong, lalu disebarluaskan kepada orang lain?

Jika lengah dan termakan hoaks, alih-alih mendapat kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, kita bisa-bisa malah terjerembap dan tersesat. Maka, literasi digital publik pun dipertaruhkan di tengah rimba persebaran informasi yang luber.

Semoga, peringatan Hari Pers Nasional tahun ini mesti dijadikan momentum refleksi dan evaluasi bagi para penggiat media. Siapkah kita semua, bersiaga dan selalu berpikiran terbuka dalam mencermati setiap berita yang kita baca, dengar, dan tonton?

Selamat Hari Pers Nasional, Sobat pers dan pembaca Sampai Jauh!

Tags: Hari Pers Nasionalindustri kreatifkebebasan perssampaijauhTeknologi Digital Ancam Kebebasan Pers

Artikel Terkait

(Foto: dok. Ravel Entertainment).
Agenda

‘Soundrenaline 2023’ Bakal Digelar Awal September di Jakarta

March 29, 2023
Teaser Lagu Piala Dunia
Kreatif

Teaser Lagu Piala Dunia Dirilis, FIFA Gandeng Musisi Indonesia

March 26, 2023
Gitaris Matt Heafy_1
Hiburan

Gitaris Matt Heafy Cinta Nasi Padang dan Batik

March 22, 2023
Hard Rock Cafe Jakarta akan tutup
Hiburan

Hard Rock Cafe Jakarta Tutup, akan Pindah ke Mana?

March 21, 2023
Indonesia Fashion and Craft Awards
Kreatif

Kemenperin Kembali Gelar ‘Indonesia Fashion and Craft Awards’

March 20, 2023
Film Hantu Baru_3
Hiburan

Film Hantu Baru Sajikan Horor nan Kocak

March 16, 2023

Terpopuler

  • 8 tahapan pembuatan sepatu

    Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Becak Motor akan Dihilangkan di Yogyakarta, Diganti Becak Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Istilah dalam Dunia Tambang yang Sering Dijumpai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terapkan Teknik STOP untuk Mindfulness dan Atasi Cemas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 18 Unit Polisi di Indonesia, Ada yang Kerja Bareng Anjing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BUMN Tower di IKN Jadi yang Tertinggi se-Asia Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sampaijauh.com

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Contact
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version