Awal Mula Berdirinya KASKUS Berawal dari Tugas Kuliah

Terbentuk di tahun 1999, KASKUS rupanya dibuat untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri.

Awal Mula Berdirinya KASKUS

Awal Mula Berdirinya KASKUS

Masih ingat dengan beberapa slang “Sundul Gan”, “Pertamax”, “No afgan”, panggilan “Mimin” pertama kali datangnya dari mana? Yep, slang tersebut pertama kali terdengar melalui forum jual beli (FJB) asal Indonesia. Ialah KASKUS, komunitas online terbesar di Indonesia yang didirikan oleh tiga pemuda yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat.

Awal Mula Berdirinya KASKUS sendiri di tahun 1999, saat itu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat KASKUS dalam rangka untuk memenuhi tugas kuliah mereka yakni membuat program dari free software. “Tujuan awal terbentuknya KASKUS sebenernya untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Tanah Airnya. Kami berupaya mengobati rindu tersebut melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan,” ujar Andrew.

Dengan bermodal 30 ribu rupiah, Awal Mula Berdirinya KASKUS yang berasal dari kata kasak-kusuk ini pun didirikan oleh Andrew, Ronald, dan Budi dan hadir di jagad dunia maya. Saat itu, Andrew membuat pembagian tugas yakni Ronald bertugas untuk menerjemahkan artikel yang dibuat Andrew ke Bahasa Inggris agar dapat dinikmati oleh mahasiswa asing. Lalu Budi bertugas mengunggah foto-foto acara mahasiswa Seattle.

Setelah bertahun-tahun berdiri, KASKUS sempat mengalami masalah. Di tahun 2006, domain KASKUS yang awalnya menggunakan .com menjadi .us karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia termasuk KASKUS. Sejak saat itu, alamat situs KASKUS berganti menjadi KASKUS.us yang sekaligus mengartikan bahwa KASKUS adalah us yang dalam Bahasa Indonesia adalah kita. Saat mengalami server down akibat virus ini, Andrew masih belum memiliki karyawan, “Saat itu saya turun tangan sendiri dalam memperbaiki kendala yang terjadi,” ujarnya.

Kendala tidak berhenti di persoalan virus dan server down, Andrew dan kawan-kawannya mengalami masalah baru lainnya: berpindah ke Jakarta. Saat berpindah ke Jakarta, Andrew berusaha meyakinkan kembali kepada customer mengenai citra KASKUS. Menangani hal ini, Andrew dan team kecilnya akhirnya bergerak door to door untuk memperkenalkan KASKUS pada klien. Voila! Dalam waktu 1 tahun, KASKUS mulai mendapatkan kembali kepercayaan klien. Hingga pada akhirnya di tahun 2008, Andrew resmi launching KASKUS menggunakan nama komersial PT. Darta Media Indonesia.

Di tahun berikutnya, KASKUS mulai dilirik dan diterima oleh publik. Beberapa penghargaan pun diraih oleh platform ini sepanjang tahun 2008-2010. Seperti The Best Innovation in Marketing dan The Best Market Driving Company oleh Marketing Magazine dan The Greatest Brand of the Decade oleh Mark Plus Inch. Selain itu, penghargaan dari internasional pun diraih melalui Microsoft sebagai The Best Indonesian Communities versi Alexa dan Wikipedia. Di tahun 2008, KASKUS juga meraih Indonesia Innovative Top Website dari Microsoft dan Penghargaan Presiden RI sebagai The Big Place Market Indonesia.

Memasuki tahun ketiga KASKUS berdiri secara profesional, Andrew mengalami goncangan kembali. Kali ini, dua kawannya yang ikut mendirikan KASKUS memutuskan untuk berhenti, Ronal dan Budi. Namun, Andrew hoki, dirinya bertemu dengan sepupunya yakni Ken Dean Lawadinata. Dalam pertemuannya ini, mereka berdua memutuskan untuk berjuang mempertahankan platform.

Bukan pebisnis namanya jika tak memiliki banyak kendala, benar? Setelah berpisah dari dua pendiri lainnya, Andrew pun mendapati kembali ‘kerikil’ di dunia bisnis. Hal ini dikarenakan KASKUS sempat hendak ditutup karena dianggap sebagai situs yang menyebarkan pornografi. Pada akhirnya, untuk mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang berlaku dan mendorong perilaku berinternet sehat, KASKUS mengambil langkah serius. Mereka memutuskan untuk menutup dua forum kontroversial yaitu BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club. Langkah KASKUS pun diapresiasi baik oleh pengguna internet Indonesia. Hal ini ditandai dengan meningkatnya member KASKUS hingga 300% dengan jumlah member sebanyak 10 juta.

Berkat usaha dan ide-ide kreatif dari Andrew dan Ken, KASKUS pun akhirnya mulai berkembang. Salah satu ide unik yang dibuat oleh Andrew adalah mengambil foto selebritis yang mengenakan baju KASKUS dan dipajang di situs tersebut. Karena ide ini, KASKUS semakin dikenal dan banyak pengiklan yang semakin tertarik untuk memasarkan produk mereka di platform ini. Sejak saat itulah, KASKUS dikenal sebagai forum jual beli (FJB) bagi pasar online Indonesia.

Memasuki tahun 2011, KASKUS memulai ekspansinya di dunia bisnis dengan bermitra bersama Global Digital Prima, sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan industri digital dan konten lokal Indonesia. Kemitraan ini mendorong pertumbuhan KASKUS lebih besar, baik dari sisi infrastruktur, tenaga profesional, dan jaringan bisnisnya secara nasional maupun global. Salah satu langkah pertumbuhan yang dilakukan KASKUS adalah kembali menggunakan alamat situs resmi kaskus.com dan kaskus.co.id. “Hal ini kami lakukan untuk memperkuat citra KASKUS sebagai situs yang bervisi global namun tetap memiliki identitas Indonesia,” tutur Andrew.

Kisah Andrew dalam jatuh bangun mendirikan KASKUS pun menarik perhatian. Salah satunya datang dari dunia perfilman. Seorang sineas film Indonesia, Naya Anindita, meminang kisahnya menjadi film layar lebar yakni SUNDUL GAN! Story of KASKUS yang dirilis pada Juni 2016.

Ketekunan, kerja keras, dan ide cemerlang Andrew dalam membangun KASKUS memang patut diacungi jempol. Tak hanya itu, kisahnya yang berlika-liku rupanya sangat menginspirasi bagi sebagian pebisnis untuk menjadi lebih dan sukses lagi di masa depan.

Exit mobile version