Audrey Yu Jian Hui: Dapat Gelar Magister di Usia 17 Tahun

Audrey Yu Jian Hui atau Maria Audrey Lukito merupakan perempuan berprestasi kelahiran Surabaya tahun 1988, yang telah menyelesaikan gelar S2 di usia 17 tahun.

Audrey Yu Jian Hui atau Maria Audrey Lukito merupakan perempuan berprestasi kelahiran Surabaya tahun 1988, yang telah menyelesaikan gelar S2 di usia 17 tahun.

Nama Audrey Yu Jian Hui (32) pada 2019 sempat viral di dunia maya. Ya, perempuan bernama lengkap Maria Audrey Lukito ini merupakan anak berprestasi dari Surabaya yang memiliki kepintaran di atas rata-rata anak seusianya. Ia telah mendapat gelar Magister di usia 17 tahun.

Lahir pada 1 Mei 1988, Audrey telah menyelesaikan pendidikan SMA saat usia 13 tahun. Di mana ia menyelesaikan pendidikan SD selama 5 tahun, SMP 1 tahun, dan SMA 11 bulan. Dengan usia yang terbilang muda dalam menyelesaikan pendidikan menengah atas, banyak kampus di Indonesia tidak bisa menerimanya untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Alhasil, Audrey pun memutuskan untuk pergi keluar negeri, persisnya di The College of William and Mary, Williamsburg, Virginia untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan ia mengambil jurusan fisika. Tidak butuh waktu lama, di kampusnya ia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 hanya dalam waktu tiga tahun. 

Meski mengambil jurusan fisika, Audrey Yu Jian Hui dikenal sebagai mahasiswi yang memiliki kemampuan lebih dari dua bahasa, yaitu Inggris, Perancis dan Rusia. Usai menyelesaikan gelar S1 dan S2, ia sempat menawarkan diri untuk masuk ke TNI. Namun, karena usianya saat itu masih 17 tahun, impiannya untuk masuk TNI pun gagal. 

Audrey Yu Jian Hui atau Maria Audrey Lukito juga pernah menuliskan dua buku tentang kecintaannya terhadap tanah kelahirannya, Indonesia. Buku tersebut berjudul Mellow Yellow Drama di tahun 2014 dan Mencari Sila Kelima di tahun 2015. 

Dalam kedua buku tersebut ia memaparkan secara detail tentang nilai-nilai Pancasila yang menjadi modal dasar pemersatu bangsa. Tidak hanya itu saja, Audrey tercatat telah menulis 8 buku, di mana 3 di antaranya telah diarsipkan oleh berbagai lembaga di seluruh dunia, serta universitas di luar negeri, seperti Perpustakaan Universitas Harvard, Perpustakaan Kongres Nasional, Perpustakaan Nasional Australia, Universitas Leiden, Universitas Melbourne, Universitas Yale, Universitas Cornell, dan UC-Berkeley.

Di tahun 2016, ia pun mulai bekerja di salah satu sekolah di Tiongkok mengajar sastra Inggris dan bekerja secara informal di berbagai lembaga pendidikan, seperti Shanghai Jiaotong University, DS Education, dan U-Elite Shanghai. 

“Sebelum datang ke Shanghai, saya magang sebagai penerjemah dan guru bahasa Inggris di Buhler Group Changzhou,” terang Audrey seperti dikutip salah satu media online di Indonesia. 

Atas prestasinya, Audrey dinobatkan sebagai salah satu perempuan keturunan Tionghoa dari 72 duta berprestasi pada Festival Prestasi Indonesia 2017. Saat ini, ia dikabarkan sedang menyelesaikan studi S-3 di Amerika Serikat.   

Exit mobile version