Pada Senin (26/6) Astronot Muslim Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al Neyadi kembali dengan mengabadikan pemandangan momen ibadah haji di Mekkah yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Seperti yang kita tahu, sebelumnya astronot ini juga sempat membagikan momen suasana kota Madinah dan Makkah saat Ramadan.
Perlu Sobat pahami, ibadah haji merupakan salah satu perintah yang termasuk ke dalam rukun Islam. Bagi menjalankan rukun Islam kelima ini berlaku kepada setiap muslim dewasa berbadan sehat dan punya kemampuan untuk pergi ke Tanah Suci. Setidaknya hal ini dilakukan sekali dalam seumur hidup mereka.
Pelaksanaan ibadah haji sendiri telah dimulai pada hari ketujuh hingga ke-12 Dzulhijjah, nama bulan terakhir menurut kalender Islam (hijriyah). Untuk di tahun ini bulan Dzulhijjah, waktu untuk beribadah haji, jatuh pada tanggal 26 Juni hingga 1 Juli 2023.
Nah, bertepatan dengan itu, Astronot Sultan Al Neyadi mencoba mengabadikan momen ibadah haji tahun 2023 dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang diunggah pada akun media sosialnya.
Di foto tersebut terlihat satu titik berwarna putih penuh. Rupanya titik tersebut adalah Kota Mekkah, tempat umat Islam dari seluruh dunia sedang melaksanakan ibadah haji.
Lihat postingan ini di Instagram
“Hari ini adalah Hari Arafat, hari penting selama haji, yang mengingatkan kita bahwa iman bukan hanya tentang keyakinan, tetapi juga tindakan dan refleksi,” tulis keterangan Al Neyadi pada foto suasana Makkah yang diunggah di akun instagramnya.
“Semoga itu menginspirasi kita semua untuk memperjuangkan belas kasih, kerendahan hati, dan persatuan,” tambah Al Neyadi.
Sebelum membagikan momen pemandangan haji 2023 dari luar angkasa, Astronot UEA Sultan Al Neyadi juga pernah mengirimkan sebuah video rekaman suasana Ramadan di Makkah dan Madinah yang terlihat dari Stasiun ISS.
Sultan Al Neyadi diberangkatkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2 Maret 2023 lalu. Sebagai astronot muslim, keberangkatannya ke ISS ini untuk melakukan 19 eksperimen.
Sejauh ini berdasarkan tinjauan yang diberikan oleh Pusat Antariksa Mohammad Bin Rashid selaku pengelola program astronot UEA, eksperimen yang dilakukan Al Neyadi tentang radiasi, tidur, sakit punggung, dan ilmu material.