Ada kabar kurang menyenangkan, nih, Sob. Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah yang dilanda kebakaran pada Sabtu (16/9) malam. Namun Sobat tahu nggak sih, dari mana asal-usul Museum Nasional juga disebut Museum Gajah? Ternyata ada sejarahnya, lho.
Museum pertama sekaligus terbesar di Asia Tenggara mempunyai nama resmi Museum Nasional Republik Indonesia. Pendirian museum yang berada di Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat ini berawal pada tahun 1778 oleh para akademisi di Hindia Belanda dan sejumlah pejabat Pemerintah Hindia Belanda lewat perhimpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Salah satu tujuan dari perhimpunan tersebut adalah mencapai kemajuan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah. Dalam perjalanannya, perhimbunan tersebut mengumpulkan banyak benda-benda dari karya seni, alat penemuan hingga peninggalan bersejarah.
Hingga tahun 1862, karena koleksi terus meningkat, pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun gedung museum. Gedung itu adalah Museum Nasional yang sekarang kita lihat. Gedung museum baru dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Asal-usul Nama Museum Gajah
Beberapa tahun setelah Museum Nasional didirikan, tepatnya pada tahun 1871, Raja Rama V Chulalongkorn dari Thailand (dahulu Siam) pada tahun 1871 melakukan kunjungan resmi ke Indonesia yang kala itu masih dikenal dengan nama Hindia Belanda.
Kunjungan tersebut yakni dalam upaya memoderniasai Siam (nama negara lama Thailand termasuk negara-negara pengikutnya yaitu Kamboja, Lanna, Laos, Pegu dan sebagian kecil Malaysia), yang merupakan cikal bakal kerajaan Thailand sekarang.
Ketika berkunjung ke Batavia alias Jakarta, Raja Chulalongkorn kemudian menghadiahkan patung gajah berbahan perunggu sebagai tanda terimakasih dan simbol persahabatan antara Siam dan Hindia Belanja, Sob. Mengapa gajah? Karena gajah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Siam sejak dahulu. Gajah putih diyakini menjadi kendaraan agung bagi Raja Siam.
Patung Gajah dari Raja Chulalongkorn kemudian dipajang di di halaman depan Museum Nasional RI dan masih ada hingga hari ini. Patung gajah itu menjadi penanda bagi museum yang menyimpan sejarah bangsa Indonesia itu. Kamu sendiri pernah mengunjungi Museum Nasional atau Museum Gajah, Sob?