Selain Perang Air Meranti, di Provinsi Riau juga terdapat tradisi Bakar Tongkang. Bakar Tongkang merupakan festival membakal kapal. Kegiatan tersebut telah dilakukan oleh masyarakat Riau di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir.
Kegiatan festival yang unik dan meriah ini telah diselenggarakan sejak zaman dahulu kala. Banyak masyarakat setempat yang percaya, bahwa kegiatan tersebut pertama akali dilaksanakan pada tahun 1820-an. Kira-kira bagaimana asal-usul tradisi tersebut berada di Indonesia?
Asal-Usul Tradisi Bakar Tongkang
Dahulu tradisi ini dilaksanakan karena bermula saat sekelompok orang Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok merantau dan pergi menyeberangi lautan lepas dengan menggunakan kapal kayu. Tujuan para sekelompok orang ini merantau adalah untuk mencari kehidupan yang lebih layak.
Selama perjalanan di lautan, dalam kapal sekelompok orang tersebut berdoa kepada dewa Kie Ong Ya untuk meminta agar mereka meminta petunjuk untuk diarahkan agar tiba di daratan.
Hingga pada suatu malam, sekelompok orang tersebut melihat sebuah cahaya dari kejauhan. Mereka meyakini bahwa cahaya tersebut adalah daratan. Akhirnya kapal pun berlayar mengikuti arah cahaya tersebut, sampai mereka benar-benar tiba di daratan.
Setelah tiba di daratan, mereka langsung membakar kapal yang digunakan. Dan daratan tersebut yang saat ini dikenal dengan Bagansiapiapi. Serta peristiwa tersebut yang menjadi cikal bakal dari tradisi Bakar Tongkang.
Kegiatan Tradisi Bakar Tongkang
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, tradisi Bakar Tongkang di Provinsi Riau merupakan kegiatan membakar replika kapal atau tongkang. Kapal tiruan tersebut mempunyai panjang sekitar 8 meter dan lebarnya 2 meter.
Sebelumnya di arak ke tempat pembakaran, kapal tersebut terlebih dahulu dibacakan doa dan diberkati di Klenteng Hok Hok Eng.
Tidak hanya itu, sebelum dibakar ribuan kertas yang berisikan doa-doa untuk nenek moyang disangkutkan pada kapal sebut. Gunanya sebagai ucapan terima kasih kepada dewa Kie Ong Ya karena telah menuntun nenek moyang mereka untuk sampai di daratan dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Tradisi yang Mampu Menarik Wisatawan Asing
Pada perkembangannya tradisi Bakar Tongkang semakin meriah. Bahkan tradisi yang satu ini hingga memikat wisatawan asing dari luar negeri. Apalagi kini, pada tradisi tersebut ditambahkan dengan berbagai macam atraksi dan pertunjukkan lainnya sehingga menambah kesan menakjubkan.
Tradisi ini tidak hanya menampilkan kebudayaan Tionghoa, tetapi juga mempetunjukkan warna budaya Melayu. Adapun wisatawan asing yang menyaksikan tradisi ini berasal dari berbagai negara di belahan dunia, terutama dari Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Malaysia, dan Singapura.