Di hari pertama (12/2/2021) libur Imlek tahun ini, lonjakan kendaraan belum terlihat di jalan mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arus kendaraan yang keluar tol Cikampek ke arah Cirebon dan Bandung hanya naik 9-10 persen.
Catatan arus kendaraan di hari pertama libur Imlek diungkapkan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Rudi Antariksa melalui rilisan pers yang dimuat di beberapa media online di Indonesia.
“Kami di KM 19. Kami cek ke lapangan tadi di KM 19, KM 57 yang akan mengarah ke Trans Jawa maupun ke Bandung ini dari siang belum mengalami peningkatan arus yang signifikan,” ujar Kombes, Rudi Antariksa seperti dikutip CNN Indonesia.
Kondisi stabil arus libur Imlek diperkirakan dipengaruhi berkat sosialisasi Pemerintah melalui Surat Edaran (SE) mengenai larangan bepergian bagi ASN, TNI dan Polri maupun pegawai BUMN saat Imlek.
Ditambah lagi, kasus positif COVID-19 yang masih tinggi juga menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak bepergian jauh dan memilih untuk berada di rumah pada liburan kali ini.
“Jadi ini karena sangat efektif sosialisasi dari surat edaran Gugus Tugas tentang larangan bepergian jauh di libur panjang ini untuk ASN, TNI-Polri, BUMN maupun imbauan kepada karyawan swasta, karena masih dalam situasi pandemi dank arena ada perpanjangan PPKM. Ini supaya COVID-19 benar-benar terkendali,” tambahnya.
Kemungkinan, cuaca ekstrim yang terjadi beberapa waktu ini di wilayah Pulau Jawa juga diperkirakan menjadi alasan masyarakat untuk enggan liburan. Apalagi jalan tol KM 122 tol Cipali sedang dalam perbaikan karena ambles akibat curah hujan yang tinggi.
Meski keadaan lalin ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur masih stabil, Kombes Rudi Antariksa memastikan jajaran Polantas telah menyiapkan sejumlah skenario Jika terjadi kepadatan kendaraan, salah satunya adalah contraflow. Ini sudah sesuai dengan instruksi Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono.
“Sampai saat ini (Jumat pagi), belum ada kepadatan kendaraan. Tapi kami sudah menyiapkan skenario kalau nanti terjadi kepadatan. Biasanya di KM 47 pertemuan tol atas dan bawah, nanti kami lakukan contraflow dari KM 47 sampai KM 61 kalau ada kepadatan. Namun di lapangan malah banyak arus kendaraan yang dari Jawa ke Jakarta,” tutup Rudi Antariksa.