Selain sistem pernafasan hingga pencernaan, manusia juga punya sistem ekskresi. Sistem ekskresi bertugas untuk mengolah zat sisa metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Nah, salah satu yang dibuang sistem ekskresi adalah urine. Tapi jangan mentang mentang hasil buangan, kita nggak pernah perhatiin arti warna urine. Padahal pada setiap warna urine ada arti yang harus kamu ketahui.
Urine yang juga sering disebut air kencing ialah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih saat proses urinasi. Nah, zat sisa dari dalam tubuh rupanya memengaruhi warna urine yang keluar, Sob. Warna urine bisa menjadi gambaran kondisi kesehatan tubuh kita saat ini, termasuk salah satunya mendeteksi penyakit.
Mengapa Warna Urine menjadi Indikasi Penyakit?
Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik yang ada di dalam tubuh.
Tubuh manusia akan secara alami membuang sisa-sisa ini lewat urine yang terlebih dahulu melewati saluran kemih yakni ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Di ginjal inilah zat-zat yang dibawa oleh darah disaring, Sob. Zat penting akan dikembalikan ke tubuh lewat aliran darah sedangkan yang tak penting dibuang.
Zat yang dibuang tentunya mempunyai alasan kenapa tak digunakan. Salah satunya karena mengandung zat berbahaya yang dipengaruhi makanan, obat, hingga kurangnya asupan cairan sehat seperti air mineral. FYI, zat berbahaya ini bisa memengaruhi warna urine, Sob.
Beberapa penyakit yang terdeteksi dari warna urine diantaranya dehidrasi, diabetes, hematuria, infeksi saluran kemih, gangguan hati hingga penyakit seksual.
Arti Warna Urine yang Harus Kamu Tahu
Sob, penting untuk mengetahui dan memahami setiap jenis warna urine beserta arti. Nah, langsung aja, yuk, simak penjelasan di bawah ini:
1. Jernih
Warna urine yang jernih seperti air adalah urine normal. Karena hal ini menandakan kamu banyak minum air mineral. Namun kalau kamu kebanyakan minum air mineral pun juga nggak baik karena tubuh bakal kehilangan elektrolit.
2. Kuning Keemasan
Warna kuning keemasan urine berasal dari pigmen tubuh yakni urokrom. Tanda dari warna ini adalah kamu terhidrasi dengan baik sehingga dapat disebut normal, ya, Sob.
3. Kuning Pekat
Meski sama-sama kuning, ternyata kalau kuning pekat mulai menandakan kamu dehidrasi alias jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk. Ini bisa terjadi bila kamu baru berolahraga atau berkeringat. Tambahkan asupan cairan agar warna urine kembali normal, ya, Sob.
4. Cokelat Tua
Urine cokelat tua bisa jadi disebabkan efek samping obat seperti antimalaria, antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna. Tapi kamu mesti waspada karena urine berwarna cokelat tua mengindikasikan masalah organ hati, ginjal hingga infeksi saluran kemih.
5. Oranye
Jika kamu meminum beberapa obat seperti obat pencahar, obat anti radang sulfasalazine, obat phenazopyridine untuk infeksi saluran kemih, obat TB rifampin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi atau menjalani kemoterapi, urine bisa berubah menjadi warna oranye.
Namun ada juga beberapa masalah kesehatan yang terdeteksi dari urine berwarna oranye ialah berkaitan dengan hati hingga saluran empedu.
6. Putih dan Keruh
Urine yang berwarna putih dan keruh seperti susu ditambah berbau menandakan adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine. Bisa menjadi tanda penyakit infeksi saluran kemih yang terkena bakteri jamur hingga virus atau piuria.
7. Merah Muda atau Merah
Selepas kamu mengonsumsi buah bit, naga merah hingga blackberry lalu urine berwarna merah muda atau merah? Wajar, Sob. Selain itu, urine warna tersebut juga diakibatkan konsumsi obat-obatan infeksi saluran kemih dan obat TB rifampin.
Tapi urine berwarna merha juga menandakan adanya penyakit kencing berdarah, infeksi salurah kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguang prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria.
8. Hijau atau Biru
Jika mengonsumsi obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru, juga bisa menyebabkan warna urine berubah menjadi hijau atau biru.
Kapan Harus ke Dokter?
Terkadang perubahan warna urine bisa diatasi dengan minum air minerl atau asupan cairan lainnya agar kembali jernih. Namun jika cara tersebut nggak mempan, segera kunjungi dokter, ya, Sob. Tanda kamu harus memeriksakan diri ke dokter adalah:
- Berlangsung lebih dari 1-2 hari;
- Urine keruh atau berbau busuk;
- Sering buar air kecil;
- Nyeri saat buang air kecil;
- Kencing berdarah.
Nantinya, dokter akan melakukan tes urine untuk mengidentifikasi lebih lanjut zat abnormal yang dikandung hingga menentukan secara pasti penyebabnya. Mulai dari sekarang, jangan abaikan arti warna urine kamu, ya!