Sobat, belakang ini banyak banget istilah-istilah baru yang berkaitan dengan fenomena di dunia kerja. Dari mulai burnout, Quiet Quitting hingga Digital Nomad. Nah, kali ini Sampaijauh.com mau kenalin satu lagi istilah di dunia pekerjaan yang malah sebisa mungkin kamu hindari yaitu Productive Procrastination.
Productive Procrastination atau penundaan produktif adalah kondisi di mana seseroang dapat mengerjakan hal-hal kecil dengan sempurna ketika menundaan pekerjaan yang lebih besar.
Mungkin ada beberapa yang pernah menemui, kok males banget ngerjain hal besar dan berujung ngerjain tugas-tugas ringan. Sobat merasa produktif namun tetap saja pekerjaan besar itu tak selesai.
Contohnya dalam dunia kerja, mungkin kamu ada laporan yang deadline 2 jam lagi tapi kamu justru melakukan kegiatan mengorganisir file-file yang ada di komputer kamu, yang dirasa lebih mudah dikerjakan dan tak banyak berpikir. Padahal jika diukur dari skala prioritas tentunya mengerjakan laporan lebih penting daripada membersihkan file di komputer.
Productive Procrastination Bahaya Nggak, Sih?
Productive Procrastination bisa merugikan jika terus-terusan dilakukan. Tentu saja yang pertama membuat pekerjaan menjadi molor karena kamu terus mengulur waktu untuk mengerjakannya. Pekerjaan yang tak sesuai target penyelesaian bisa menimbulkan masalah baru di kantor.
Bahaya lainnya dari Productive Procrastination bisa menimbulkan stres. Karena tuntutan untuk menyelesaikan pekerjaan yang kamu tumpuk, bisa menimbulkan stres.
Lalu, bagaimana untuk mengetahui ciri-ciri orang sedang terkena Productive Procrastination?
Ciri-ciri orang yang terjebak dalam kondisi Productive Procrastination dapat terlihat dari bagaimana seseorang mengerjakan hingga membagi waktu untuk pekerjaan tersebut.
Apabila sedang bekerja kemudian terasa bosan dan nggak fokus dan mulai mengerjakan tugas lain, melihat medsos, hingga mengobrol dan bahkan harus jalan-jalan untuk mendapatkan bisa inspirasi, bisa jadi Sobat sedang mengalami Productive Procrastination.
Cara Mengatasi Productive Procrastination
Setelah mengetahui apa itu Productive Procrastination dan ciri-cirinya, ternyata Sobat merasa relate? Jangan khawatir kondisi tersebut bisa diatasi, kok, Sob!
1. Tentukan pekerjaan dan deadline penyelesaian untuk diri sendiri. Kamu bisa buat to-do list pekerjaan hari ini beserta waktu kapan pekerjaanya itu harus selesai.
2. Pecah pekerjaan besar jadi beberapa bagian. Jika pekerjaan itu sangat besar kamu bisa memecahnya menjadi beberapa bagian waktu pengerjaannya, misalnya hari ini dan dilanjut esok. Dengan memecahnya jadi beberapa bagian kamu nggak akan overwhelmed.
3. Tentukan durasi pengerjaan. Misalnya, untuk pekerjaan yang pertama butuh waktu dibutuhkan berapa jam/menit?
4. Kerjakan satu-satu. Jangan sampai mengerjakan 2-3 tugas yang ada di to-do list dalam waktu bersamaan. Cuma bakal bikin pusing dan malah nggak ada yang kelar.
5. Beri Reward dan Punishment, Reward diberikan bila kamu berhasil menjadi target, seperti membelikan diri kamu sendiri makanan dan minuman enak. Nah, sebaliknya, bila kamu nggak berhasil, kamu bisa terapkan hukuman.
6. Minta orang lain jadi pengawas. Kalau masih belum berhasil juga dengan metode di atas, kamu bisa lho minta orang lain jadi pengawas, misalnya teman kamu yang bisa mengingatkan kamu dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Nah, selamat mencoba ya, Sobat!