Salah satu industri prioritas yang berperan penting dalam suatu negara adalah industri baja. Baja bisa dikatakan sebagai Mother of Industry dalam dunia industri. Apa itu Mother of Industry? Bila diartikan Mother of Industry adalah ibu atau induk dari segala industri.
Industri baja merupakan penyuplai bahan baku bagi sektor industri lainnya dan merupakan pendukung utama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Baja bisa dikatakan sebagai induk industri karena hampir semua sektor industri baik berat maupun ringan membutuhkan baja. Jadi, apa itu Mother of Industry sudah bisa terjawab kan?
Peran Penting Baja dalam Sektor Industri
Baja menjadi material kunci dalam segala sektor industri seperti konstruksi, otomotif, perkapalan, elektronika, mesin, perkakas, minyak dan gas bumi, pembangkit listrik, telekomunikasi, hingga industri kaleng makanan serta minuman.
Maka dari itu, baja sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi nasional. Hal itu berdasarkan cakupan penggunaan baja yang luas pada industri turunannya.
Penguatan sektor industri turunan dalam suatu negara dipicu oleh kemajuan industri baja. Mengapa? Karena baja menjadi tumpuan pada semua industri khususnya industri berat.
Jika tidak ada industri baja, suatu negara tidak akan bisa membangun industri alat rumah tangga, mesin jahit, elektronik, mobil, pesawat, kapal laut, senjata, perakitan mesin, konstruksi, dan lain sebagainya.
Peran baja aka tetap penting dan menjadi lebih penting lagi di masa mendatang karena akan mendukung berbagai bidang dalam perkembangan teknologi seperti transportasi, telekomunikasi, energi terbarukan dan elektronika.
Baja akan banyak dibutuhkan untuk keperluan beton tulangan seperti rangka baja jembatan, rangka baja bangunan dan berbagai aksesoris infrastruktur untuk mebangun jalan, jembatan, pelabuhan, serta bandara dalam mendukung konektivitas transportasi bagi kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.
Efek Signifikan Baja Bagi Suatu Negara
Selama ini, industri baja telah memberikan kontribusi atau efek yang signifikan bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan pada investasi, penyerapan tenaga kerja, hingga sokongan pada nilai ekspor.
Pada triwulan I tahun 2021, penyumbang terbesar pada penanaman modal di sektor industri manufaktur tak lain dan tak bukan adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai yang mencapai Rp27,9 triliun.