Move on, terutama setelah putus cinta, bisa menjadi sesuatu yang sulit bagi sebagian orang. Dari tak mempunyai tenaga untuk menjalani hari bahkan hingga menimbulkan trauma. Namun perasaan sulit move on, bahkan saat semua orang mengatakan kehidupan harus terus berlanjut tanpa si dia, adalah perasaan yang valid dan wajar, Sob. Sudah banyak penjelasan secara ilmiah yang menguak alasan mengapa seseorang susah move on.
Banyak temuan dari berbagai penelitian terkait mengapa move on terasa sulit bagi beberapa orang. Namun jangan jadikan ini sebagai alasan kamu terus terpuruk dalam kesedihan, ya, Sob.
Alasan Seseorang Susah Move On
Para ahli di berbagai dunia saling mengemukakan hasil penelitiannya terkait kondisi seseorang yang sulit move on terutama usai putus cinta. Mari simak masing-masing, Sob, penjelasan dari para ahli!
Dipengaruhi Oleh Otak
Ilmuwan menjabarkan cinta sebagai insting dasar yang ditemukan dalam setiap diri manusia dan hewan untuk dapat berkembang biak dan meneruskan keturunan. Ketika gagal cinta dan sulit move on, otak juga bermain peran besar di sini.
Menurut penelitian antropolog Helen Fisher, saat kita jatuh cinta, bagian otak yang bernama Hypotalamus memproduksi cairan yang bernama oxytocin yang dapat mengurangi stres. Ada juga vasopresin yang mengatur tekanan darah. Kedua cairan itu membentuk hormon dopamin. Dopamin inilah yang memberi efek kecanduan dan akhirnya pikiran kita tak dapat lepas dari orang yang kita suka.
Ketika bagian Orbital Frontal Cortex mengendalikan dorongan untuk melupakan si dia, akan berkonflik dengan dopamin yang sebelumnya sudah banyak terbentuk. Seringkali hal ini disebut dengan “konflik batin” atau “konflik otak”.
Kapasitas Otak yang Infinity
Pada dasarnya, otak manusia tidak memiliki kapasitas. Maka segala kenangan biasanya tersimpan dengan aman di otak. Meskipun ada kenangan baru, kenangan lama tak akan terhapus.
Paul Reber, Profesor Psikologi di Universitas Northwestern dalam scientificamerican.com membeberkan perhitungan kasar mengenai daya tampung otak manusia yang bisa menyimpan 2.3 petabytes data yang setara dengan 2.500.000 gigabyte. Ini diperkirakan setara dengan informasi dalam siaran televisi selama 300 tahun.
Maka dari itu, sekeras apapun kamu menginginkan untuk melupakan kenangan bersama di dia, nyatanya informasi tentang kenangan kebersamaan yang dulu sangat kamu sukai terkadang masih diolah oleh otak.
Intensitas Bertemu yang Tinggi
Kalau dulu kamu mempunyai intensitas bertemu yang tinggi, hal ini juga bisa mempengaruhi proses move on. Pertemuan yang sangat sering membuat neuron-neuron di otak mengolah informasi menjadi mudah diingat. Apalagi kalau saat sering bertemu juga banyak momen emosional. Menurut ahli otak Dr. John Medina, kenangan tersebut bakal sering mudah diingat dan tersimpan lama.
Otak Lebih Susah Melupakan daripada Mengingat
Mau melupakan, ya bisa aja sih sebenarnya, Namun, sebuah studi yang dijalankan para ilmuwan di Texas mengungkap fakta, saat melupakan, otak akan bekerja lebih keras dari biasanya.
“Tingkat aktivitas otak yang moderat sangat penting untuk mekanisme melupakan. Terlalu kuat dan itu akan memperkuat memori. Terlalu lemah, Anda tidak akan memodifikasinya,” kata psikolog Tracy Wang dari University of Texas di Austin.
Lakukan Ini Biar Cepat Move On
Meski gak bisa sekejap kedipan mata, move on itu bisa dilakukan, kok! Para ahli memberikan beberapa saran yang bisa dilakukan Sobat agar proses move on gak berlarut-larut.
Istirahat dari Sosial Media
Psikolog klinis Jennifer L. Taitz, PsyD. menyarankan agar memutuskan semua kontak di media sosial dengan si dia jika ingin segera move on. Hal ini berasal dari penelitian yang menyebutkan jika orang-orang yang menguntit atau stalking mantannya di media sosial akan lebih stres, memiliki pemikiran negatif yang lebih parah, serta hal-hal buruk lain.
Healing dengan Liburan atau Travelling
Sebuah penelitian yang dipublikasikan Personality and Social Psychology Bulletin, mengatakan bahwa travelling bisa menjadi cara mengurangi rasa sakit dari putus cinta yang menyiksa, dan membuatmu lebih mengenal diri sendiri.
Bermain dengan Hewan Peliharaan
Berdasarkan penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention, bermain dengan hewan peliharaan bisa menurunkan rasa kesepian ataupun kesedihan.
Mengingat Hal Jelek Tentang Si Dia
Dalam sebuah studi baru yang baru saja diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: General, Langeslag dan Sanchez mengeksplorasi cara move on yang efektif. Salah satunya adalah menilai mantan secara negatif alias mengingat aspek-aspek yang tidak disukai.
Nah, Sobat, sudah mencoba langkah yang mana saja? Semoga kamu lancar ya, ngejalanin proses move on!