Alasan Beli Mobil Listrik menurut Survei, Desain Paling Utama

Berdasarkan laporan hasil survei Inventure-Alvara Februari 2023.

Alasan Beli Mobil Listrik

Mobil listrik yang ada di pameran IIMS 2023. (Foto: Sampaijauh.com/Nurul Fikri Dipraja).

Mobil listrik belakangan ini lagi ngetren banget, Sob. Pemerintah terus mendorong pemakaian mobil listrik untuk menggantikan mobil konvensional dengan beragam cara, dari peraturan hingga pembagian sejumlah insentif untuk penggunanya. Hasilnya, penjualan mobil listrik di tahun 2022 mencapai 15.437 unit. Hmm, kira-kira selain karena anjuran pemerintah, apa ya alasan seseorang beli mobil listrik?

Hal ini bisa kita ketahui dari laporan hasil survei Inventure-Alvara Februari 2023 yang dipublikasikan pada Kamis (16/3) dengan menanyakan kepada responden terkait alasan mereka beli mobil listrik.

Hasilnya, 36,8% responden menjawab alasan mereka beli mobil listrik karena tertarik dengan desain unik dan futuristik. Laporan hasil survei tersebut menyimpulkan alasan emosional lebih diprioritaskan ketimbang alasan fungsional.

“Mereka membeli mobil listrik bukan karena alasan fungsional melainkan alasan emosional,” ujar Managing Partner Inventure, Yuswohady, dilansir Hypeabis.id.

Lalu di posisi kedua, ketiga dan seterusnya merupakan alasan fungsional seperti ketersediaan sparepart (21,1%), harga jual kembali (18,4%), after sales service (13,2%), pajak STNK murah (7,9%), dan bebas ganjil genap (2,6%).

Fakta menarik lainnya, ternyata yang memilih desain unik dan futuristik sebagai alasan utama membeli mobil listrik didominasi oleh generasi Z hingga 61,5%. Kalau generasi milenial, sih, mengatakan dalam membeli kendaraan listrik, lebih mempertimbangkan ketersediaan sparepart.

Yuswohady mengatakan tingginya tren pembelian mobil listrik di lingkungan generasi Z disebabkan pola konsumen yang mudah terjangkit Fear of Missing Out (FOMO) alias nggak pengen ketinggalan tren terbaru terkait mobil listrik yang sedang naik daun.

Ke-FOMO-an Gen Z terhadap mobil listrik juga diamini para pelaku industri kendaraan listrik. Seperti salah satunya Brand Manager Wuling Motor Indonesia, Yusuf Anshori, yang tak menepis temuan riset oleh Inventure-Alvara.

“Konsumen yang early adopter belum punya experience menggunakan (mobil) EV sebelumnya sehingga bisa dibilang FOMO. Namun, seiring waktu konsumen menjadi makin rasional setelah merasakan benefitnya,” ujarnya.

Nah, tapi kamu juga harus mencermati hal-hal yang harus diperhatikan sebelum beli kendaraan listrik ya, Sob. Jangan sampai ke-FOMO-an kamu malah menimbulkan masalah baru. Gimana? Sepakat, kan?

Exit mobile version