Menuju target net zero emission di 2060, bisnis-bisnis di dunia semakin mengedepankan aspek ramah lingkungan atau dinamakan bisnis hijau. Baik dalam bisnis skala besar seperti sektor industri ataupun bisnis kelas menengah dan kecil, sektor usaha semakin berorientasi pelestarian lingkungan. Nah, buat kamu yang tertarik memulai bisnis ramah lingkungan, bisa mencoba 9 tips ini.
Eits, sebelum memulai bisnis ramah lingkungan, kamu wajib tahu dulu apa definisinya. Menurut Agus Wibowo dalam bukunya berjudul Model Bisnis Ramah Lingkungan (Green Business), bisnis ramah lingkungan atau eco-friendly merupakan model bisnis yang mendukung pengembangan produk dan layanan (sistem) dengan tujuan manfaat lingkungan serta mengurangi penggunaan/pemborosan sumber daya.
Selain mengurangi dampak negatif pada lingkungan, bisnis ramah lingkungan selaras dengan prinsip keberlanjutan yang sekarang sedang tren dijalankan banyak pengusaha. Ia bisa membuat citra bagus bagi bisnis, lho, terlebih banyak konsumen yang kini sudah peduli lingkungan. Mereka hanya mau mengonsumsi atau menggunakan produk dari produsen yang sevisi dengan mereka.
Jadi, nggak ada ruginya, kok, memulai bisnis ramah lingkungan. Yuk, simak beberapa langkahnya.
1. Memanfaatkan Limbah yang Ada
Bila bisnismu menghasilkan produk, kamu bisa memanfaatkan dahulu limbah yang ada di sekitar lingkungan. Semisal sampah plastik, bisa bermanfaat dan bahkan disulap jadi barang ciamik jika kamu tahu cara yang tepat. Sudah banyak para pebisnis yang memulai dengan mengolah sampah plastik di sekitar mereka.
2. Mengurangi Penggunaan Kertas dan Plastik
Plastik dan kertas yang dimaksud di sini merupakan barang baru, ya, Sob. Kamu bisa memulai untuk tak memakai kertas dan plastik sebagai pembungkus atau kemasan produk. Pasalnya, plastik merupakan penyumbang utama kerusakan lingkungan karena sangat sulit terurai. Adapun bila banyak memakai kertas, semakin banyak pula pohon yang ditebang di hutan.
3. Skema Daur Ulang
Bisnis ramah lingkungan sangat berkaitan dengan konsep ekonomi sirkular dan prinsip keberlanjutan yang mengedepankan daur ulang. Misalnya kamu berbisnis produk perlengkapan rumah, bisa dibuat dari bahan daur ulang sampah plastik, kayu tak terpakai, dan semacamnya. Sementara jika berbisnis pupuk organik bisa menggunakan sampah makanan.
4. Memanfaatkan EBT
Saat memproduksi barang, tentu saja kamu butuh energi untuk menjalankan alat. Nah, di dalam bisnis ramah lingkungan, kamu bisa memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) nih. Misalnya menggunakan sinar matahari sebagai pengganti lampu, menggunakan bahan bakar bioetanol yang terbuat dari tumbuhan untuk menggantikan bahan bakar fosil dan tentunya masih banyak EBT lainnya yang bisa dimanfaatkan.
5. Hemat Energi
Sumber EBT memang masih tersedia banyak tak seperti energi fosil. Namun kita juga tetap harus menghematnya, terlebih bagi yang belum beralih ke EBT. Hal sederhana yang bisa diterapkan adalah mengurangi penggunaan pendingin ruangan di kantor dengan membuat ruang kerja memiliki jendela dan sirkulasi udara serta cahaya matahari yang baik. Selain itu, selalu matikan peralatan bila tidak digunakan.
6. Ciptakan Ruang Hijau
Dalam studi yang dilakukan NASA pada tahun 1980-an bertajuk A Study Of Interior Landscape Plants For Indoor Air Pollution Abatement, ditemukan bahwa tanaman di suatu ruangan bisa menghilangkan bahan kimia jahat. Tumbuhan juga bisa melepaskan oksigen segar sehingga kita bekerja lebih rileks dan tak merasa sumpek.
7. Sistem Remote Working
Bisa juga cara untuk menghemat energi listrik di ruang kerja atau kantor dengan menjalankan bisnis dari jarak jauh atau remote. Selain dapat menghemat energi di kantor, dengan pegawai bekerja secara remote working juga akan mengurangi emisi yang disebabkan oleh perjalanan ke kantor.
8. Dokumentasi Secara Digital
Dalam segala kegiatan dokumentasi bisnis, kamu juga dapat beralih ke medium digital alias tak mencatat di kertas. Selain itu, dokumentasi digital akan meminimalisir risiko kehilangan catatan karena tersimpan di komputer atau komputasi awan (cloud).
9. Pilih Mitra Bisnis Ramah Lingkungan
Jika bisnismu membutuhkan pihak ketiga sebagai supplier hingga distributor, pilihlah yang juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam usahanya. Misalnya, pemasok energi yang memakai EBT matahari, angin, dan, air.
Nah, itulah beberapa tips memulai bisnis ramah lingkungan yang bisa Sobat coba. Kamu juga bisa lihat beberapa cerita inspiratif dari teman-teman yang sudah memulai bisnis ramah lingkungan dan ciptakan produk inspiratifmu sendiri. Selamat mencoba, Sob.