Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (19/8/2021) memberikan informasi mengenai perkembangan kasus virus corona mingguan yang ada di Indonesia. Tercatat ada 9 provinsi yang mengalami kondisi kurang baik.
Dari 9 provinsi yang mengalami kondisi kurang baik tersebut, paling buruk adalah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, di mana tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 masih tinggi.
“Data menunjukkan bahwa dari 9 provinsi tersebut, perkembangan di hampir semua indikator ke arah yang kurang baik terlihat di provinsi NTB,” jelas Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 seperti dikutip CNN Indonesia.
Indikator penilaian penanganan Covid-19 di Indonesia sendiri dapat dilihat dari aspek penambahan kasus, kesembuhan dan kematian Covid-19 mingguan. Selain itu, kasus aktif tingkat keterisian atau BOR rumah sakit rujukan Covid-19 dan pembentukan posko level terkecil di masing-masing wilayah.
Tercatat, provinsi NTB mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen mengenai keterisian tempat tidur di rumah sakit dan pembentukan posko tangguh di level RT/RW baru terbentuk sebesar 13,37 persen dari yang ditargetkan.
Dalam seminggu terakhir, provinsi NTB mengalami peningkatan kasus Covid-19 sebanyak 219 kasus, dengan jumlah kematian mingguan naik 6 kasus dan pasien sembuh bertambah menjadi 158 pasien.
Jika dikumulatifkan, sebanyak kurang lebih 24.073 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 di NTB. Dari jumlah tersebut, 21.883 orang dinyatakan pulih, 1.535 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri. Sementara korban meninggal sebanyak 655 orang.
“Jadi perlu dijadikan bahan refleksi oleh pemerintah daerah dan masyarakat, bahwa adanya penurunan kasus di tingkat nasional, seyogyanya tidak serta merta menjadi justifikasi bagi pemerintah daerah untuk lengah atas keadaan daerahnya masing-masing,” tambahnya.
Dengan begitu jumlah total kasus baru di Indonesia pada Kamis (19/8/2021) mencapai 22.053 kasus dan penurunan 8.451 kasus aktif.