Proyek-proyek smelter di Indonesia untuk mendukung program hilirisasi industri sedang gencar digarap. Hingga kini, Indonesia diketahui telah memiliki 21 smelter. Dan di tahun 2022, dikabarkan akan ada 7 smelter baru Indonesia yang siap beroperasi.
Penambahaan smelter atau fasilitas pemurnian memang sudah menjadi target Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). Baik itu smelter yang terintegrasi maupun stand alone.
2 smelter terintegrasi yang akan beroperasi di tahun ini adalah smelter milik PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di Kalimantan Selatan dan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berlokasi di Maluku Utara.
Selain 2 smelter tersebut, sudah ada juga 5 smelter stand alone atau yang tidak terintegrasi dan fokus membuat produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Diketahui produk MHP sedang sangat dibutuhkan pasar global mengingat Rusia, sebagai pemasok nikel kelas 1, sedang memiliki tensi geopolitik dengan Ukraina dan juga disanksi negara-negara global lainnya sehingga kegiatan ekspor dari mereka tersendat.
Disebutkan oleh konsultan independen pertambangan berbasis di Australia yaitu Steven Brown, hanya Indonesia yang bisa menggantikan tugas Rusia untuk memasok nikel kelas satu ke pasar global, dengan catatan harus meningkatkan produksi nikel jenis MHP. .
5 smelter pengolahan MHP itu diantaranya smelter nikel di Banten, smelter timbal bullion di Kalimantan Tengah, smelter zinc ingot di Kalimantan Tengah, smelter grade alumina Kalimantan Barat dan smelter pig iron di Maluku Utara.
Dengan hadirnya 7 smelter baru di Indonesia tersebut tentunya akan menggenapi 21 smelter yang telah ada sebelumnya. 21 smelter itu terdiri dari 15 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter mineral besi, 2 smelter mineral tembaga dan 1 smelter mangan.
Pihak Direktorat Jenderal Minerba dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah akan terus fokus membangun fasilitas dan menyokong aspek lainnya yang dibutuhkan yaitu mulai dari permudahan perizinan, penguasaan lahan, pendanaan, pasokan energi untuk mendukung kelanjutan proyek smelter di Indonesia.
Proyek-proyek smelter di Indonesia, termasuk 7 smelter baru yang akan beroperasi, tak hanya untuk mengolah nikel dan memberikan nilai tambah saja. Namun hal ini juga diharapkan bisa menciptakan efek ganda, dari mulai pembukaan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian sekitar industri dan juga menambahkan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).