Indonesia yang kaya akan sumber daya alam kelapa kerap memanfaatkan bahan alami sebagai pengobatan tradisional. Termasuk Suku Sumbawa yang bertempat di Nusa Tenggara Barat (NTB). Uniknya, dalam meracik bahan alami menjadi obat tradisional harus melewati suatu tradisi tidak biasa yang dinamakan Tradisi Melala.
Berikut ini hal-hal menarik yang perlu diketahui dari Tradisi Melala yang tidak biasa:
1. Tradisi Turun Temurun dengan Bahan Pilihan
Melala atau ada juga yang menyebutnya sebagai Melala adalah tradisi turun temurun Suku Sumbawa memuat minyak dari bahan kelapa dan bahan alami lainnya. Termasuk dalam bahan alami ialah seperti akar-akar kayu yang ada di hutan dan dipilih sesuai kebutuhan atau khasiat, madu, sarang burung, cabe, merica, jahe bahkan hingga bagian tubuh hewan tertentu.
Pengambil bahan terutama bahan alami pilihan yang susah didapat seperti Tengkura, Saga Loka, Sentok atau akar-akar kayu di hutan harus meminta izin kepada mahluk yang menjaga terlebih dahulu.
Selain itu bahan kelapa yang menjadi dasarnya yaitu diambil santannya untuk direbus dan bisa menghasilkan minyak matang setelah dipanaskan dalam tungku kayu selama sekitar 4 5 jam. Pemilihan jumlah kelapa dalam Tradisi Melala juga diperhatikan.
2. Dilakukan Menjelang Tahun Baru Islam Supaya Berkhasiat
Prosesi ini biasanya diadakan selama bulan Muharram di tahun Hijriah dan menjadi satu rangkaian dengan kegiatan peringatan Tahun Baru Islam Hijriah oleh Pemerintah Daerah setempat. Minyak ini nantinya bisa digunakan untuk obat segala penyakit di suku ini.
3. Prosesi Hanya Dilakukan Tabib atau Sandro
Yang uniknya, prosesi Melala hanya bisa dilakukan oleh seorang tabib laki-laki yang dijuluki Sandro. Tidak jarang bahkan para Sandro dikumpulkan dalam Festival Melala di kecamatan Jereweh untuk unjuk kebolehan dalam meracik ramuan khasnya sendiri. Dalam racIkan, ada bahan yang hanya diketahui sang Sandro untuk khasiat tersendiri sesuai dengan tujuan minyak tersebut akan digunakan untuk apa.
4. Tidak Boleh Ada Perempuan
Tidak boleh juga ada campur tangan perempuan di dalam tradisi ini apalagi sampai tangan perempuan menyentuh racikan. Dipercaya akan merusak santan yang direbus bersama bahan tertentu dan tidak akan pernah menjadi minyak. Dan khasiat minyak nya pun juga akan hilang.
5. Sandro Membacakan Mantra
Dalam proses meramu, Sandro yang tentunya telah memiliki kemampuan dan pengalaman dalam Melala ada yang melakukan hal ekstrim seperti mengaduk minyak yang mendidih dalam keadaan api sedang menyala dengan tangan. Namun satu yang pasti, ketika mengaduk ramuan, Sandro membacakan beberapa doa dan mantra. Setelahnya minyak bisa untuk mengobati pasiennya langsung yang sedang berada di depan tungku mendidih tersebut.
6. Obat Pegal Linu hingga Rahasia Awet Muda
Tradisi Melala yang menghasilkan minyak khas Sumbawa itu dipercaya dapat memberikan banyak manfaat diantaranya meningkatkan vitalitas pria, mengobati berbagai penyakit dari pegal linu, asam urat, obat luka, menambah kebugaran tubuhnya, menjadikan penggunanya awet muda hingga dipercaya bisa untuk mempermudah mendapat keturunan. Cara mengkonsumsinya selain diminum bisa juga dijadikan sebagai minyak urut.
7. Khasiatnya Terkenal sampai ke Negeri Jiran
Dari Tradisi Melala ini kita bisa melihat bahwa dengan sumber daya alam yang melimpah masyarakat Sumbawa bisa dengan bangga berpegang dengan kearifan lokal meramu minyak sendiri dan memilihnya sebagai pengobatan tradisional.
Selain itu, produk minyak Sumbawa juga dapat menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dari sisi ekonomi. Contohya saja ternyata khasiat Minyak khas Sumbawa yang dinamakan Minyak Jereweh terkenal hingga ke negeri Jiran.