Indonesia berencana memanfaatkan jaringan 5G lebih luas lagi, termasuk sektor perindustrian. Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri BUMN, Erick Thorir berencana mewujudkannya melalui 5G Mining yang akan diluncurkan pada Mei 2022.
“5G Mining kita akan luncurkan sebagai negara pertama di Asia Tenggara pada tahun ini di bulan Mei,” ujar Erick seperti dilansir dari Antara, Selasa (11/1/2022).
5G Mining sendiri merupakan teknologi baru yang digunakan untuk sektor pertambangan. Tujuan diluncurkannya 5G Mining adalah untuk memperkuat kinerja sektor pertambangan terutama di bagian yang sulit dikerjakan oleh manusia.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan bekerjasama dengan Freeport dan Telkom Group untuk penggunaan teknologi 5G Mining. Diharapkan dengan teknologi ini, pertambangan dalam tidak lagi menggunakan tenaga manusia yang dapat membahayakan nyawa.
Dan penggunaan autonomous vehicle atau sistem robotik dapat dimaksimalkan dengan cara pengendalian jarak jauh untuk aktivitas penambangan dalam. Selain itu, teknologi 5G Mining, juga diyakini bisa meningkatkan konektivitas integrasi dengan penerapan hyper connect network.
Lebih lanjut, Menteri BUMN juga mengatakan bahwa teknologi 5G Mining Indonesia merupakan yang pertama terjadi di negara-negara Asia Tenggara,
Manfaat 5G Mining di Sektor Pertambangan
Sebelum Indonesia, sudah ada beberapa negara yang menggunakan teknologi jaringan 5G ini, seperti aktivitas pertambangan di Amerika Latin. Berdasarkan penelitian Nokia dan Omdia menunjukkan bahwa teknologi 5G bisa berpotensi menghasilkan peningkatan produktivitas hingga US$9 miliar di Amerika Latin di tahun 2035 mendatang.
Di sisi lain, Ericsson juga memperkirakan bahwa bisnis pertambangan global yang menggunakan teknologi pintar akan meningkat tiga kali lipat di tahun 2025, dengan 25% kegiatan operasional yang otomatis terjadi di pertambangan.
Teknologi 5G yang ada di sektor pertambangan bisa memberikan manfaat di pertambangan pintar (smart mines) di antaranya:
Self-driving vehicles
Kendaraan yang bisa self-driving dapat mencegah kecelakan dan cedera pada pekerja serta mengurangi konsumsi bahan bakar.
Real-time monitoring
Dengan pengawasan secara real-time, kerusakan mesin dapat diketahui secara cepat melalui informasi yang dikumpulkan dan dianalisis dari mesin.
Kegiatan dapat dikendalikan dari jarak jauh
Misalnya seperti pengeboran jarak jauh yang dapat meningkatan produktivitas karena lebih cepat dari pengeboran manual. Operator mesin pengeboran juga bisa bergerak bebas antar lokasi.
Drone tanpa awak
Drone dapat digunakan untuk memeriksa area yang belum aman bagi manusia setelah ledakan.
Ventilasi yang dapat terkontrol.
Ventilasi sangat penting untuk operasi tambang bahwa tanah. Dan dengan sistem yang cerdas atau automated smart system dapat memberikan manfaat seperti kualitas udara yang lebih baik untuk pekerja, lebih sedikit waktu henti saat mengekstraksi gas beracun secara lebih efisien, dan pengurangan biaya ventilasi.
Selan manfaat di atas, dengan menggunakan 5G Mining, kegiatan sektor pertambangan bisa lebih ramah lingkungan, meningkatkan keselamatan kerja hingga dapat melakukan konsultasi jarak jauh dengan pekerja atau dokter dalam keadaan darurat melalui satelit.
Dan kunci dari keberhasilan teknologi 5G di sektor pertambangan adalah konektivitas nirkabel yang andal, jaringan menyeluruh untuk memudahkan digitalisasi serta kecepatan jaringan yang tinggi dengan waktu delay yang rendah.