Saat ini mayoritas masyarakat di Indonesia, khususnya umat muslim sedang merayakan Hari Raya Idulfitri 1444 H. Momen berbahagia ini pun dibarengi oleh hari libur yang jatuh pada akhir pekan. Nah, biasanya waktu luang seperti ini pun banyak digunakan untuk aktivitas santai oleh sebagian orang, mulai dari menonton, menyiram tanaman, bahkan membaca buku di halaman rumah sambil menikmati hidangan ringan Lebaran. Tapi, tahukah kamu Sobat, jika setiap pada 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia.
Mengenai hal tersebut, mungkin banyak masyarakat di Tanah Air hanya mengetahui nama-nama penulis buku atau sastrawan seperti, Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, hingga Ahmad Tohari. Eits, di masa sekarang juga ada lho penulis muda yang karyanya patut kamu baca dan koleksi. Bahkan, penulis-penulis muda ini ada yang mendapat penghargaan sebagai Sastrawan Muda Asia Tenggara hingga Kusala Sastra Khatulistiwa. Mumpung masih dalam suasana Hari Buku Sedunia, sampaijauh.com kasih tau nih “5 Penulis Muda Indonesia yang Karyanya Wajib Kamu Punya”:
Dea Anugrah
Namanya mungkin masih asing di telinga Sobat. Dea merupakan seorang penulis asal Pangkalpinang kelahiran 27 Juni 1991 yang telah membuat beberapa karya tulis seperti Bakat Menggonggong, Misa Arwah & Puisi-Puisi Lainnya, Hari-hari yang Mencurigakan, Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya, hingga Kenapa Kita tidak Berdansa?.
Selain itu, Dea Anugrah juga sering menulis untuk media online di Indonesia dan dipercaya menjadi salah satu editor di media online ternama Indonesia.
Norman Erikson Pasaribu
Dikenal dengan kepiawaiannya dalam bersastra oleh pujangga senior Tanah Air, yakni Sapardi Djoko Damono. Norman Erikson Pasaribu mampu menarik perhatian para penggemar buku di Indonesia dengan karya-karyanya, seperti Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu dan Sergius Mencari Bacchus.
Lewat kepiawannya dalam bersastra dan menulis, pria kelahiran Jakarta tahun 1990 ini pun pernah dianugerahi titel ‘Sastrawan Muda Asia Tenggara’ oleh Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) pada 2017 lalu. Selain itu, ia pun juga pernah menjadi pemenang ‘Sayembara Manuskrip Buku Puisi DKJ’ pada 2015.
Adimas Immanuel
Pria kelahiran Solo, 8 Juli 1991 ini sehari-hari bekerja sebagai konsultan komunikasi pemasaran. Sebagai ahli puisi, ia pun telah melepas beberapa karya tulisan yang patut kamu baca, antara lain Pelisir Mimpi, Di Hadapan Rahasia, Karena Cinta Kuat Seperti Maut, Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali, dan Surga Anjing Liar.
Lewat karya-karyanya tersebut, ia pun masuk dalam ‘Indonesian Readers Award’ serta menjadi tamu undangan di beberapa festival buku internasional seperti ‘ASEAN Literary Festival 2015’, ‘Ubud Writers and Readers Festival 2015’, dan ‘Melbourne Emerging Writers Festival 2016’.
Okky Puspa Madasari
Penulis novel dan cerpen lulusan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia ini dikenal memiliki karya-karya yang mampu membawa pembacanya masuk ke dalam alur cerita yang ia tulis. Coba saja Sobat baca karya buku Okky Puspa Madasari berjudul Entrok, Pasung Jiwa, Maryam, Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Mata dan Manusia Laut, hingga Rahasia Keluarga.
Kerennya lagi, Okky Puspa Madasari pernah dianugerahi penghargaan “Kusala Sastra Khatulistiwa” pada 2012 dan menjadi pemenang termuda sepanjang sejarah penghargaan tersebut di usia ke-28 tahun.
Sabda Armandio Alif
Mulai dikenal di jagat perbukuan Indonesia sejak ia menerbitkan novel debutnya berjudul Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya pada 2015. Karir menulisnya pun mulai makin baik setelah bertemu dengan Dea Anugrah yang lantas menjadi editor untuk karya-karya Sabda Armandio Alif (Dio).
Selanjutnya, pria kelahiran tahun 1991 ini pun kembali menerbitkan tiga buku novel di antaranya 24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif, Dekat dan Nyaring, serta kumpulan cerita Kisah-kisah Suri Teladan.
Meski terbilang tulisannya tidak terlalu berat untuk dipahami, ciri khas kelugasan dalam menulis ini mampu menghantarkan Dio meraih gelar dalam ‘Sayembara Penulisan Novel DKJ 2016.
Nah, itu dia Sob penulis-penulis muda Indonesia yang karyanya patut kamu baca dan koleksi. Karya-karyanya pun cocok banget kamu baca di saat waktu libur seperti saat ini. Kalau Sobat sendiri, ada lagi nggak nih penulis muda Indonesia yang mau kamu rekomendasikan? Tulis di kolom komentar ya?