Setiap daerah di Indonesia menyimpan berbagai mitos dan kepercayaan masing-masing, tidak terkecuali masyarakat asli Minahasa. Pada dasarnya orang Minahasa sendiri merupakan sebuah kelompok suku bangsa yang hidup di daerah Sulawesi Utara.
Oleh karena itu, sebelum kamu melancong ke daerah tersebut, berikut 5 kepercayaan pada masyarakat Minahasa yang perlu kamu ketahui. Disimak baik-baik, ya!
1. Rutin melakukan upacara pemujaan roh
Perlu kamu ketahui, sampai saat ini masyarakat Minahasa masih sering melakukan upacara pemujaan roh. Upacara pemujaan tersebut bernama neempungan atau mambo (masambo).
Berbagai upacara tersebut dilakukan setiap pada peristiwa penting bagi hidup manusia. Misalnya seperti pada bulan purnama, saat ada bahaya, dan ketika sedang sakit. Pada zaman purba upacara pemujaan roh dilakukan oleh para pemuka upacara, atau biasa disebut dengan tonaas atau walian.
2. Masih kental dengan dukun
Jangan heran apabila kamu menemukan di daerah tersebut yang masih terkenal dengan dukun. Biasanya tonaas atau walian berperan sekaligus menjadi dukun untuk menyembuhkan penyakit. Dikatakan demikian, pada dasarnya baik tonaas atau walian telah mengenal ilmu dukun penyembuh penyakit atau disebut ilmu makatana.
3. Percaya kepada roh-roh nenek moyang
Sebelum persebaran agama masuk ke daerah Minahasa, pada masa purba masyarakat Minahasa telah mengenal kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang yang disebut dengan opo tau dotu.
Hal tersebut dikarenakan mereka percaya jika roh nenek moyang masih hidup di lingkungan sekitar. Bagi masyarakat setempat roh orangtua atau kerabat dekat yang sudah meninggal disebut juga dengan mukur.
4. Percaya kepada roh-roh hantu
Tidak hanya percaya kepada roh-roh nenek moyang. Tetapi, masyarakat Minahasa juga percaya kepada roh-roh hantu yang dianggap berada tempat kediaman mereka. Dan jika terdapat orangtua atau kerabat dekat yang telah meninggal dunia, maka rohnya disebut dengan mukur.
Pada dasarnya dalam konsep adat kepercayaan masyarakat setempat, jiwa memiliki tiga aspek, yaitu ingatan (gegenang), perasaan (pemendam), dan tenaga (keketer).
5. Setiap roh ditentukan dari masing-masing individu
Menurut kepercayaan masyarakat Minahasa pada masa purba kedudukan roh di dunia dan di akhirat ditentukan dari masing-masing individu seseorang selama di dunia.
Mereka percaya jika orang baik akan menjadi roh baik, sedangkan orang yang selama hidupnya jahat akan menjadi roh jahat. Begitupun apabila ada orang yang meninggalnya karena bunuh diri maka nantinya akan menjadi roh jahat yang akan mengganggu orang-orang.