Morowali adalah kabupaten di Sulawesi Tengah yang belakangan ini dikenal sebagai ‘surga-nya’ nikel dan juga digadang-gadang menjadi penopang industri kendaraan listrik Indonesia. Namun Morowali tak hanya kaya dengan sumber daya alam saja, Sobat. Kamu juga harus tahu kekayaan keanekaragaman hayati di pesisir Morowali.
Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di pesisir Morowali yang juga termasuk Kawasan Konservasi Morowali banyak terdapat kekayaan keanekaragaman hayati mulai dari potensi sumber daya pesisir seperti ekosistem pesisir dan beberapa jenis ikan ekonomis penting serta biota dilindungi.
Karena produktivitas yang tinggi, kawasan pesisir Morowali pun juga menjadi salah satu lumbung perikanan di Sulawesi.
Lalu apa saja, sih, keanekaragaman hayati penting yang ada di pesisir Morowali?
Terumbu Karang
Pesisir Morowali, terutama di Pulau Sombori terkenal dengan keindahan terumbu karang. Tipe terumbu karang yang banyak ditemui ialah karang tepi, karang penghalang, dan karang gosong. Secara rinci terdapat 36 genus karang dari 19 famili. Genus karang di Kawasan Morowali didominasi oleh genus Fungia (568 individu), Porites (434 individu), dan Acropora (202 individu).
Terumbu karang juga banyak ditemui di Menui Kepulauan dan Sombori serta beberapa di daerah Teluk Tolo Kabupaten Morowali Utara. Luas terumbu karang di Kawasan Morowali adalah 26.847,28 ha.
Mangrove
Selain terumbu karang, tanaman pelindung lingkungan yang juga ada di pesisir Morowali adalah mangrove. Diketahui mangrove di Morowali memiliki luas 2.607,48 ha.
Kawasan ekosistem mangrove di Kawasan Morowali banyak tersebar di bagian pesisir (teluk Tolo) Kabupaten Morowali Utara dan pulau-pulau kecil di Menui Kepulauan Kabupaten Morowali.
Seperti yang kita tahu, Sobat, mangrove ini punya sejuta fungsi, lho. Kawasan mangrove dapat berperanan sebagai tempat budidaya perikanan setempat dan merupakan habitat berbagai keanekaragaman hayati seperti kepiting bakau, udang, dan berbagai jenis burung yang memiliki potensi secara ekologis maupun ekonomis.
Padang Lamun
Belum lama ini, Sampaijauh.com juga pernah membahas keindahan padang lamun terbesar di dunia yang ada di Indonesia. Potensi lamun di kawasan Morowali cukup luas yakin 5.121,59 ha. Karakteristik lamun di perairan Kawasan Morowali adalah padang lamun campuran.
Jenis lamun campuran tersebut terdapat 6 jenis yaitu Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium dan Thallasia hemprichii. Adapun jenis lamun yang paling banyak ditemui adalah Cymodocea serullata.
Ikan Bernilai Ekonomi Tinggi
Tidak hanya tanaman, pesisir Morowali juga mempunyai kekayaan ikan bernilai ekonomi tinggi. Perairan Kawasan Morowali memiliki potensi ikan demersal (ikan karang) dan ikan pelagis yang kebanyakan berada Teluk Tolo dan Laut Banda. Hasil tangkapan ikan di Morowali juga memiliki kualitas ekspor, lho.
Untuk jenis ikan pelagis yang memiliki nilai ekspor tinggi dan sering tertangkap di perairan sekitar Laut Banda umumnya ikan lemuru, tenggiri, tongkol dan beberapa ikan kembung. Sedangkan jenis ikan demersal yang banyak tertangkap dengan menggunakan alat tangkap jaring insang adalah ikan-ikan besar seperti ikan cakalang (baby tuna).
Biota Laut yang Dilindungi
Selain ikan bernilai ekonomi tinggi, pesisir Morowali juga dihuni oleh biota-biota laut yang dilindungi. Perairan di dalam kawasan Morowali diduga merupakan perlintasan ataupun tempat mencari makan beberapa spesies akuatik yang kharismatik seperti lumba-lumba, pari manta, hiu paus, penyu, bambu laut, dan kima.
Keren banget, ya, Sob, keanekaragaman hayati yang ada di wilayah perairan Morowali. Jika kamu tertarik berkunjung dan melihat langsung pesona kekayaan pesisir Morowali, tetap tertib dan jangan sampai merusak lingkungan, ya.