Berbagai negara di dunia diketahui banyak mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Namun, meski demikian Indonesia justru memperoleh prestasi-prestasi membanggakan di sektor ekonomi. Hal tersebut tak lepas dari 5 indikator sektor industri yang memberikan nilai dan harapan baik untuk ekonomi negara.
Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Perindustrian (Menperin) meyakini bahwa pada akhir tahun nanti, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas dapat tumbuh sebesar 4 persen. Pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi karena 5 indikator sektor industri pada kuartal III 2021.
Melansir dari beritasatu.com, indikator pertama yaitu pertumbuhan sektor sebesar 4,12 persen yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen. Indikator kedua, sektor industri pengolahan nonmigas yang kontribusinya lebih tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya terhadap PDB nasional hingga mencapai 17,33 persen.
Selanjutnya indikator ketiga, yakni nilai investasi sektor industri yang tercatat bernilai sebesar Rp 236,79 triliun pada Januari-September 2021. Sementara indikator keempat yaitu Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada bulan Oktober 2021 lalu tercatat berada di posisi 57,2 sebagai nilai tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Terakhir, indikator kelima berupa kontribusi ekspor pada sektor industri terhadap ekspor nasional yang sejak tahun 2015 terus meningkat di kisaran angka 75 persen dari total ekspor nasional.
Diketahui, di tengah adanya pandemi Covid-19, sektor industri manufaktur pada tahun 2020 justru kontribusi ekspornya meningkat hingga mencapai US$ 131,1 miliar. Representasi nilai ekspor manufaktur di tahun 2020 lalu berada di angka 80,3 persen. Sementara dari US$186,31 miliar total ekspor nasional tercatat sebesar 77,16 persen atau senilai US$143,76 miliar pada Januari-Oktober 2021.
Dengan hal itu, pada akhir tahun 2021 nanti Kemenperin yakin kinerja industri akan mendekati atau mencapai target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4 persen, kontribusi industri pengolahan non migas sebesar 18 persen dan kontribusi ekspor produk industri sebesar 75 persen.
Menperin juga menambahkan bahwa pada 2022 mendatang pertumbuhan di semua lini ekonomi diyakini akan naik secara signifikan di kisaran 5 persen hingga 5,5 persen pada proyeksi pertumbuhan sektor manufaktur.